Netizen Olok-olok Projo 'Pro Judi Online', Rocky Gerung: Datang dari Kecerdasan dan Kejujuran

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 06 November 2024 | 09:34 WIB
Netizen Olok-olok Projo 'Pro Judi Online', Rocky Gerung: Datang dari Kecerdasan dan Kejujuran
Rocky Gerung (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari kasus judi online yang menjerat 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ia juga membahas olok-olokan netizen yang ditujukan untuk untuk organisasi masyarakat pendukung Jokowi, Projo.

Menurut Rocky Gerung, ada netizen yang menyebut kepanjangan Projo adalah pro judi online. Olokan itu pun dipuji oleh sang akademisi datang dari kecerdasan.

"Soal kasus judi online, netizen menjadi pelambang pertama untuk mendesak penuntasan dari kasus judi online. Olok-olok (netizen) misalnya, ya Projo itu artinya pro judi online. Kan itu datang dari kecerdasan sekaligus kecerdikan netizen," jelas Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (6/11/2024).

Rocky Gerung melanjutkan, masyarakat Indonesia memiliki harapan tinggi pada sistem peradilan. Karena itu, lanjutnya, suara netizen yang mengkritisi judi online sampai mengaitkannya dengan Projo adalah buah kejujuran.

Baca Juga: Prabowo Sebut Bahas Ini Itu Dengan Jokowi, Rocky Gerung: Ada Yang Disembunyikan

Jadi terlihat bahwa Indonesia sebetulnya punya harapan bagus dalam penilaian hukum kalau ada situasi yang memungkinkan suara itu diucapkan tanpa dihalangi. Sekarang terlihat bahwa suara netizen itu datang dari kejujuran," katanya.

"(Suara netizen) untuk menjaga supaya proses peradilan, terutama kasus korupsi, dilakukan dengan cara yang beradab. Bukan dengan sekadar menjebak seseorang, lalu dipaksa dan dilecehkan namanya karena sensasi politiknya lebih diutamakan dari substansi hukumnya," sambung Rocky Gerung.

Dalam kesempatan ini, Rocky Gerung turut mengungkap perbedaan citra Tom Lembong dan Budi Arie Setiadi di mata publik. Terlebih nasib keduanya sangat bertolak belakang.

"Kasus Tom Lembong, kasus Menteri Budi yang sekarang jadi sasaran evaluasi netizen, terhadap mas Lembong netizen justru memberi semacam sentimen positif, bahwa dia mas Lembong adalah hasil dari konspirasi politik," ucap Rocky Gerung.

Menurutnya, Tom Lembong justru dianggap sebagai korban konspirasi. Di sisi lain, Budi Arie selaku mantan Menkominfo malah mendapatkan citra negatif dari masyarakat.

Baca Juga: Anak Buah Ditangkap Gegara Judi Online, Akun Facebook Budi Arie Menghilang?

"Sementara pada Menteri Budi, sentimennya negatif. Nah itu reaksinya jauh beda. Jadi netizen justru mengintai bahwa Projo ini memang terlibat dari awal. Dan itu yang kemudian diindikasikan lewat berbagai macam sinisme di media sosial. Sementara Lembong justru dianggap sebagai korban karena dari awal sebenarnya tidak ada apa-apa, tapi kemudian dicarikan deliknya," tuturnya.

"Jadi kita lihat mata netizen yang sebetulnya bagian utama dari kejujuran berdemokrasi, itu harus dijaga. Mata hati netizen itulah yang menjadi dasar bahwa akan ada keadilan bagi negeri ini," pungkas Rocky Gerung.

Sebagai informasi, Tom Lembong sendiri sudah dijadikan tersangka kasus korupsi impor gula. Sedangkan Budi Arie masih menjadi Menteri Koperasi, meski sedang menuai kontroversi akibat kasus judi online pegawai Komdigi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI