
Hal ini membuat Densu dan sang ibu menetap di Makassar setelah sang ibu bercerai dengan ayah Densu. Masa kecil Densu yang dihabiskannya di Makassar membuat dirinya cukup lekat dengan budaya di Makassar, termasuk penyebutan istilah sirri na pacce yang ia sebutkan saat bertemu Farhat Abbas.
Siri' na pacce merupakan falsafah hidup yang dipegang oleh kebanyakan masyarakat Bugis - Makassar. Falsafah ini berasal dari dua kata, yaitu sirri berarti malu.
Sementara pacce merepresentasikan rasa cinta dan rela berkorban. Istilah ini pun sering diartikan sebagai harga diri orang yang berdarah Bugis -Makassar untuk selalu membela diri apapun keadaannya demi harga diri yang dijunjung tinggi.
Densu sendiri tak memiliki darah Bugis-Makassar, namun kehidupan sejak kecil hingga remaja yang ia habiskan di Makassar membuat Densu juga memegang teguh falsafah yang sama seperti masyarakat Bugis-Makassar lainnya.
Kontributor : Dea Nabila