Suara.com - Perseteruan antara Denny Sumargo atau Densu dan Farhat Abbas di tengah polemik uang donasi Agus Salim menuai perhatian. Farhat melontarkan sindiran pedas kepada Densu.
Perilaku orang ini memang suka ngomong ta*, an*ing gitu ya. Coba aja dia terang-terangan ngomong ama saya ya. Berani dia menghina saya ya! Hei Denny, lu ngomong kasar, gua hajar lu kalo berani ngomong ama saya ya!" ancam Farhat.
Hal ini pun ternyata tak membuat Densu gentar. Ia pun menerima tantangan tersebut bahkan berani mendatangi langsung rumah Farhat pada Minggu (03/11/2024) kemarin. Sebelum akhirnya dipersilahkan masuk ke rumah Farhat, Densu sempat berdebat dengan penjaga rumah Farhat yang ternyata sesama orang Makassar.
"Saya datang ke sini karena katanya mau dihajar (oleh Farhat). Kita sama-sama orang Makassar. Di sana, kalau ditantang terus kita mundur, itu berarti hilang, kalau kita mundur hilang siri’ na," ujar Denny kepada salah satu penjaga rumah Farhat.
Baca Juga: Tantrum Belain Baim Wong, Satria Mulia Disamakan dengan Farhat Abbas
Setelah dipersilahkan masuk, Denny pun akhirnya mengobrol dengan Farhat dengan santai soal tantangan Farhat yang akan menghajarnya. Ia mengaku hanya ingin memastikan apakah Farhat benar-benar ingin menghajarnya. Namun, ancaman Farhat ternyata hanyalah kecaman belaka. Keduanya pun memutuskan untuk mengambil jalan damai.
Istilah siri' na yang disebut Densu saat mendatangi rumah Farhat turut menjadi perhatian publik. Pasalnya, istilah tersebut cukup lekat dengan warga Sulawesi, terutam masyarakat Makassar.
Tak sedikit warganet yang heran mengapa Densu bisa memahami falsafah Siri' na pacce tersebut. Lalu, apakah Densu memiliki darah Makassar? Simak inilah selengkapnya.
Denny Sumargo diketahui lahir di Makassar, 11 Oktober 1981. Sang ibu, Meiske Sumargo merupakan keturunan Tionghoa yang sejak kecil tinggal di Banggai, Sulawesi Tengah. Kehidupan Meiske sempat diceritakannya di salah satu podcast bersama Densu.
Saat sang ibu masih kecil, keluarganya termasuk keluarga konglomerat di Banggai bahkan memiliki harta kekayaan dua buah kapal.
Baca Juga: 6 Artis Pernah Berseteru dengan Farhat Abbas, Terbaru Denny Sumargo
Namun, sejak menikah dengan mendiang ayah Denny, Nazaruddin Chaniago, ibu Densu dikucilkan oleh keluarganya. Sang ibu pun memilih kabur ke Makassar dan melahirkan Densu disana.
Hal ini membuat Densu dan sang ibu menetap di Makassar setelah sang ibu bercerai dengan ayah Densu. Masa kecil Densu yang dihabiskannya di Makassar membuat dirinya cukup lekat dengan budaya di Makassar, termasuk penyebutan istilah sirri na pacce yang ia sebutkan saat bertemu Farhat Abbas.
Siri' na pacce merupakan falsafah hidup yang dipegang oleh kebanyakan masyarakat Bugis - Makassar. Falsafah ini berasal dari dua kata, yaitu sirri berarti malu.
Sementara pacce merepresentasikan rasa cinta dan rela berkorban. Istilah ini pun sering diartikan sebagai harga diri orang yang berdarah Bugis -Makassar untuk selalu membela diri apapun keadaannya demi harga diri yang dijunjung tinggi.
Densu sendiri tak memiliki darah Bugis-Makassar, namun kehidupan sejak kecil hingga remaja yang ia habiskan di Makassar membuat Densu juga memegang teguh falsafah yang sama seperti masyarakat Bugis-Makassar lainnya.
Kontributor : Dea Nabila