Siapa Peter Carey? Ramai Dibicarakan Usai Bukunya Diduga Diplagiat Dosen UGM

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Selasa, 05 November 2024 | 11:17 WIB
Siapa Peter Carey? Ramai Dibicarakan Usai Bukunya Diduga Diplagiat Dosen UGM
Sejarawan Inggris Peter Carey (kiri) mengamati arca Ganesha di situs tempat tinggal Bung Karno masa kecil Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/9) malam. Kunjungan peneliti Perang Jawa selama 40 tahun di tempat tersebut guna menjadi pembicara dalam sarasehan "Pesebaran Pendukung Diponegoro Paska Perang Jawa". ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Zk/foc/15.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Peter Carey sedang ramai dibicarakan usai dugaan plagiarisme dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) viral di media sosial.

Buku karya Peter Carey berjudul 'Kuasa Ramalan' diduga diplagiat oleh dosen Sejarah UGM.

Dugaan tersebut mencuat setelah akun @_bje milik Bernando J. Sujibto mengungkapnya. Cuitan akun tersebut juga mengunggah tangkapan layar Facebook Peter Carey selaku penulis buku Kuasa Ramalan.

Dilihat, Peter Carey mengunggah tulisan mengenai adanya sebuah plagiat terstruktur dan masif atas Bab 6 dari bukunya yang berjudul Kuasa Ramalan.

Dugaan plagiarisme tersebut muncul di dua buku berjudul "Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI” dan “Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik”.

Lantas, siapakah sosok Peter Carey yang disebut merupakan akademisi berwaganegaraan Inggris? Berikut ini ulasannya.

Profil Peter Carey

Peter Carey merupakan sejarawan berwarganegaraan Inggris. Salah satu bukunya yang terkenal ialah "Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785–1855".

Buku tersebut diterbitkan Berbahasa Indonesia dalam tiga jilid di Tanah Air.

Baca Juga: Semifinal Porsenigama x Pongo: Valorant Berjalan Meriah, Penonton Antusias

Pria kelahiran Yangon, Myanmar pada 30 April 1948 itu diketahui menghabiskan 40 tahun masa hidupnya untuk meneliti Pangeran Diponegoro. Karena itu, dia dikenal sebagai perang Jawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI