Suara.com - Berbagi cerita dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari memang dapat membantu membangun hubungan dengan orang lain. Namun, ada beberapa informasi pribadi yang sebaiknya tidak diungkapkan karena dapat berdampak negatif pada diri sendiri dan hubungan sosial.
Berikut lima hal yang sebaiknya kamu simpan untuk diri sendiri dan tidak diceritakan kepada orang, menurut psikolog yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Kondisi Finansial
Menceritakan kondisi finansial pribadi dapat menimbulkan ketegangan, kecemburuan, atau bahkan kecanggungan dalam hubungan sosial.
Menurut para ahli, terbuka soal keuangan memang penting, tetapi informasi keuangan yang bersifat pribadi sebaiknya tetap dijaga dengan hati-hati. Membagikan terlalu banyak detail tentang keuangan pribadi bisa memicu perbandingan yang tidak sehat.
2. Rahasia Pribadi
Psikologi mengungkapkan bahwa begitu rahasia pribadi dibagikan kepada orang lain, hal itu sulit untuk ditarik kembali. Membagikan rahasia juga bisa membebani orang yang mendengarnya, yang mungkin merasa berkewajiban menyimpannya.
Hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan. Oleh karena itu, menjaga rahasia tetap tersembunyi adalah pilihan terbaik untuk menghindari rasa cemas atau penyesalan di masa mendatang.
3. Kebencian di Masa Lalu
Setiap orang pernah mengalami luka emosional di masa lalu, tetapi mengungkapkan hal ini kepada orang lain sering kali bukanlah keputusan yang bijak. Berbagi cerita tentang kebencian di masa lalu dapat membuatmu terlihat negatif dan seolah masih terjebak dalam pengalaman buruk tersebut.
Fokus pada masa kini dan masa depan dapat memberikan dampak positif daripada terus mengingat kebencian yang telah berlalu.
4. Tujuan Hidup
Menceritakan tujuan hidup kepada orang lain bisa menciptakan rasa pencapaian yang semu, karena pujian yang diterima dapat membuat otak merasa seolah-olah tujuan tersebut telah tercapai.
elain itu, berbagi rencana hidup juga dapat membuka kesempatan bagi orang lain untuk memberikan pendapat atau kritik yang mungkin menghalangi fokusmu. Menjaga tujuan hidup sebagai motivasi pribadi akan lebih membantu dalam mewujudkan impianmu.
5. Perbuatan Baik
Menceritakan tentang perbuatan baik yang telah dilakukan bisa menimbulkan kesan ketidaktulusan, seakan-akan perbuatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan pujian. Menurut psikolog, kepuasan dari berbuat baik sebaiknya datang dari diri sendiri, bukan dari pengakuan orang lain.