Suara.com - Presiden Prabowo Subianto baru saja mengunjungi mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, Senin (5/11/2024). Pertemuan Prabowo dan Jokowi pun langsung menjadi sorotan publik.
Salah satu sorotan datang dari akademisi dan pengamat politik, Rocky Gerung. Ia menyoroti urgensi Prabowo menemui Jokowi di tengah kasus Tom Lembong sampai judi online di tubuh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
"Ini satu isu yang bisa membuat publik bertanya kembali tentang hubungan antara Prabowo dan Jokowi di tengah merebaknya isu yang hari-hari ini mendebarkan publik," kata Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (5/11/2024).
Rocky Gerung meyakini tidak mungkin Prabowo bertemu Jokowi hanya sekadar bersilahturahmi. Menurutnya, mereka membahas persoalan negara yang tengah genting belakangan terakhir.

"Satu misalnya temuan uang hampir Rp1 triliun di rumah seorang pejabat Mahkamah Agung (MA). Lalu kasus Tom Lembong yang kemudian menjadi isu internasional bahkan," tutur Rocky Gerung.
"Jadi kalau kita coba mengonstruksikan pertemuan itu, tidak mungkin hanya sekadar kata pak Prabowo, 'Ya cuma bicara-bicara aja gitu'," lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Rocky Gerung juga menyebut nama Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai Prabowo dan Jokowi turut membicarakan nasib wakil presiden RI tersebut.
"Justru di dalam kalimat (Prabowo), tersembunyi atau bahkan disembunyikan sesuatu yang sebetulnya substansial, yaitu arah negara ini, arah pemberantasan korupsi," terangnya.
"(Kemudian) arah hubungan antara Prabowo dengan Gibran yang sampai sekarang tidak jadi mulus karena desakan dari masyarakat sipil untuk terus mempersoalkan statusnya jadi wakil presiden," tandas Rocky Gerung.
Baca Juga: Prabowo Bertekad Memimpin Pemerintahan yang Bersih, Refly Harun: Tapi Omon-omon Tidak?
Rocky Gerung melanjutkan, Gibran tentu akan memimpin dalam negeri selama Prabowo kunjungan luar negeri selama 2 pekan. Alhasil, katanya, ada kemungkinan Jokowi ingin memastikan ke Prabowo bahwa tidak akan ada gejolak politik di Indonesia selama dipimpin Gibran.