Apa Itu Kanker Dinding Rahim? Penyakit yang Diderita Dina Mariana dan Cara Mencegahnya

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 04 November 2024 | 13:50 WIB
Apa Itu Kanker Dinding Rahim? Penyakit yang Diderita Dina Mariana dan Cara Mencegahnya
Dina Mariana. [Instagram/dinamarianahs]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi senior, Dina Mariana, meninggal dunia dalam usia 59 tahun. Artis lawas itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu siang (3/11/2024).

Semasa hidupnya, Dina Mariana dikabarkan menderita kanker endoetrimum atau kanker dinding rahim sejak tahun 2021. Diketahui, kanker dinding rahi muncul dari pertumbuhan sel-sel abnormal di rahim akibat perubahan DNA.

Penyebab pasti dari kanker ini sering kali tidak diketahui. Namun, pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dapat menyerang jaringan sehat dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, yang membuat deteksi dini sangat penting.

Dina Mariana menjadi salah satu dari banyak wanita yang menghadapi kanker dinding rahim, yang sering kali ditemukan pada stadium awal karena gejalanya.

Mengutip dari Antara, pendarahan vagina yang tidak teratur, pendarahan setelah menopause, dan nyeri panggul adalah beberapa gejala awal yang harus diwaspadai oleh perempuan. Jika terdeteksi lebih awal, pengangkatan rahim melalui pembedahan bisa menjadi langkah penyembuhan yang efektif.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker ini, termasuk perubahan hormon, usia, obesitas, dan faktor genetik. Namun, ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan.

Konsultasi dengan tim kesehatan mengenai terapi hormon pasca-menopause adalah salah satu langkah awal yang bisa diambil. Penggunaan alat kontrasepsi oral juga diketahui dapat menurunkan risiko kanker endometrium.

Setelah diagnosis kanker endometrium, beragam pilihan pengobatan tersedia, mulai dari pembedahan, terapi radiasi, hingga kemoterapi. Pembedahan, termasuk histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral, adalah bentuk pengobatan yang paling umum untuk kanker rahim, terutama jika didiagnosis pada tahap awal.

Terapi radiasi dan kemoterapi biasanya digunakan sebagai tambahan untuk mengurangi risiko kanker kambuh.

Imunoterapi dan terapi target juga semakin berkembang sebagai pilihan bagi pasien dengan kanker endometrium yang telah menyebar atau tidak merespons pengobatan sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI