Viral Pedagang Ayam Ditagih Pajak Rp500 Juta, Kinerja Petugas Pajak Tuai Kritikan

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 04 November 2024 | 09:23 WIB
Viral Pedagang Ayam Ditagih Pajak Rp500 Juta, Kinerja Petugas Pajak Tuai Kritikan
Ilustrasi Pajak (dok istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Curhatan seorang perempuan yang bekerja sebagai pedagang ayam baru-baru ini viral. Ia menceritakan pengalaman tidak mengenakkan saat ditagih pajak hingga Rp500 juta. Pajak dengan nominal fantastis itu hanya berasal dari tahun 2020.

Nuke Limanov selaku pemilik usaha mengaku stres dan ketakutan selama satu tahun terakhir. Ini karena ia harus berurusan dengan petugas pajak. Menurutnya, ia dan sejumlah pengusaha seperti dirinya memang kurang pengetahuan tentang pajak.

“Jadi ini pemeriksaan pajak di tahun 2020, waktu itu pencatatan ya masih seadanya. Jadi ya, data-data yang ada tidak support,” curhat Nuke dalam video viral di X.

Usai melalui serangkaian pemeriksaan, Nuke mengaku ditagih membayar pajak untuk tahun 2020 sebesar Rp365 juta.  Ia juga harus membayar denda kurang lebih Rp150 juta. Artinya, total pajak yang harus dibayar pengusaha ayam itu menembus Rp500 juta.

Baca Juga: Terseret Kasus Korupsi, Momen Tom Lembong Bantu Jokowi Jawab Pertanyaan Bahasa Inggris Viral Lagi

“Kaget, sedih, bingung, karena ini pajaknya tahun 2020 dan sekarang tahun 2024 bisnis masih sepi. Aku sudah berusaha memberikan bukti karena selama ini pun aku menjadi wajib pajak yang taat, hanya karena ketidaktahuan. Banyak banget orang yang kerja seperti aku (penjual ayam) tidak tahu tentang pajak itu,” paparnya.

Melalui video tersebut, Nuke menyebutkan kekecewaannya lantaran kurangnya informasi pada pengusaha-pengusaha sepertinya. Sebab, denda-denda tersebut mungkin bisa dihindari jika ada informasi yang mencukupi.

“Aku pikir yang penting aku sudah melaporkan pajakku ya sudah selesai, ternyata nggak. Banyak instrumen pajak yang aku nggak paham dan aku yakin teman-temenku yang kerja sama aku banyak juga yang nggak paham. Aku yakin kalau banyak yang dipanggil bisa berakibat sama seperti aku,” tambahnya.

Nuke pun menjelaskan bahwa ia mungkin bisa mengajukan banding. Akan tetapi, ia masih belum memikirkannya lantaran sudah lelah bolak-balik ke kantor pajak selama satu tahun.

Melalui video tersebut, warganet memiliki berbagai pandangan mengenai kehadiran pekerja pajak. Tak sedikit yang mengkritik kinerja petugas pajak karena dinilai kurang melakukan sosialisasi. Warganet menilai banyak pedagang biasa yang masih awam soal rincian pembayaran pajak.

Baca Juga: Brutal! Remaja Putri di Jonggol Hajar Temannya di Warung Kopi, Ini Kata Polisi

Jadi tunjangan berbusa pegawai @DitjenPajakRI itu untuk narikin duit rakyat doang? Bukan ngasih pendidikan tentang pajak?” tanya warganet.

Udah banyak banget di SPT itu istilah-istilah yang susah, orang awam maupun gaptek bakal nggak ngerti itu apa. Belom lagi aturan pajak banyak banget,” komentar warganet.

Apa susahnya @DitjenPajakRi ngasi edukasi wajib pajak tanpa menakut-nakuti,” kritik warganet.

Sepertinya pegawai pajak itu sengaja menjebak, sengaja membiarkan tiba-tiba diusut kena denda,” tambah yang lain.

Sudah seharusnya masyarakat belajar pajak dan pemerintah ikut aktf memberikan edukasi di sekolah-sekolah,” saran warganet.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI