Sama seperti Meutya Hafid, Budi Arie juga cukup agresif bersih-bersih judi online.
Menjabat selama satu tahun, Budi Arie mengklaim tarnsaksi judi online menurun hingga 43 persen dari 2023-2024. Ketua Projo itu menyebut sudah menutup 2,6 juta situs judi online sejak Juli 2023 sampai Juli 2024.
Budi Arie menyebut sejak dilantik, salah satu fokusnya memang untuk memberantas judi online.
"Bukannya kita tidak bisa melakukan sesuai tugas kita, bahkan sejak saya dilantik jadi menteri, judol (judi online) sudah dua juta lebih konten yang kita take down," ungkap Budi saat ditemui di gedung parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, (10/06/2024) kemarin.

Meskipun begitu, Budi mengaku pihaknya tidak bisa bergerak sendirian untuk memberantas judol. Ia pun meminta agar kolaborasi antara pihak kepolisian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia dapat ikut berperan aktif dalam menangani kasus judol ilegal di Indonesia.
Selama satu tahun menjabat dan mengklaim sudah menutup jutaan situs judi online, Budi Arie sendiri tak mengendus keterlibatan anak buahnya.
Diketahui sejumlah pegawai Komdigi yang ditangkap atas kasus judi online adalah anak buah Budi Arie.
Saat ditanya wartawan terkait anak buahnya, Budi Arie mengaku mendukung langkah penegak hukum . Ia juga tak menjawab saat dituding melindungi sejumlah pegawainya yang terlibat judi online tersebut.
"Tanya penegak hukum. Nggak ada pokoknya kita menghormati bagus itu saya dukung," kata Budi ditemui di GBK Arena, Jakarta seperti dikutip dari Suara.com, Senin (4/11/2024).