Suara.com - Kasus keracunan yang disebabkan oleh Latio, jajanan asal China ini berimbas pelarangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bagi Anda yang belum tahu apa itu latio, simak penjelasannya di sini.
Kebijakan melarang latio beredar di Indonesia adalah imbas dari keracunan yang diderita oleh sejumlah anak di daerah Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, dan Pamekasan.
BPOM menjelaskan bahwa hasil tes laboratorium menujukkan adanya kontaminasi bakteri Bacillus Cereus pada produk Latio yang diuji. Bakteri tersebut menyebabkan gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut.
Apa itu Latiao?
BPOM menemukan kasus keracunan latio atas 16 siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja. Mereka mengonsumsi Latiao Strips dan Hot Spicy Latiaou. Keduanya merupakan jajanan asal China.
Bagi yang belum mengetahui tentang latiao mungkin tidak merasa terancam saat ini. Namun penting untuk diketahui apa itu latiao agar Anda bisa waspada.
Latiao merupakan jajanan pedas khas China. Jajanan tersebut terbuat dari tepung terigu yang diberi bumbu cabai dan rempah-rempah lain. Latiao awal mulanya diciptakan di Provinsi Hunan pada akhir 1990-an.
Jajanan Latiao dibuat dengan cara tepung terigu diekstrusi dalam suhu tinggi, kemudian dicampur dengan bumbu pedas. Cemilan ini awalnya dibuat sebagai alternatif pengganti tepung kedelai yang saat itu harganya melonjak karena banjir besar melanda Hunan di tahun 1998.
Ide pembuatan Laiato muncul dari tiga orang warga lokal Ketika melihat mesin pembuat mie beras di Changde. Ketiga orang itu adalah Qiu Pingjiang, Li Mengneng, dan Zhong Qingyuan.
Mereka berpikir untuk memanfaatkan mesin pembuat mie itu untuk mengolah adonan tepung terigu menjadi berbentuk lidi, lalu menambahkan bumbu pedas. Tak disangka, Ketika beredar, Latiao dalam waktu singkat merajai pasar makanan ringan di China. Jajanan ini menjadi favorit anak-anak terutama di kalangan pelajar.
Baca Juga: 3 Drama China yang Dibintangi Chen Fang Tong di WeTV, Terbaru Ada The Girl Inside Me
Latiao yang awalnya diperdagangkan di toko kecil dan pedagang kaki lima merambah sampai ke supermarket. Seiring berjalannya Waktu, latiao juga menjadi produk yang diekspor.