Suara.com - Belakangan ini anggur Muscat menjadi perhatian setelah diduga terkontaminasi dengan residu kimia atau pestisida yang dapat membahayakan kesehatan. Lantas, bagaimana asal usul anggur Muscat?
Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) melaporkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di Bangkok menunjukkan adanya residu pestisida melebihi batas yang diperbolehkan.
Namun, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Malaysia, Singapura, dan Indonesia terhadap anggur Shine Muscat menunjukkan temuan yang berbeda. Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkapkan hasil uji residu zat kimia berbahaya yang diduga ada pada anggur tersebut.
Penyelidikan ini menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat tidak mengandung residu kimia yang melebihi batas maksimum.
Badan Pangan Singapura (SFA) juga mengumumkan pada 30 Oktober bahwa mereka tidak menemukan zat kimia berbahaya pada anggur Shine Muscat, setelah melakukan penyelidikan serupa.
Sementara itu, hasil uji dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menegaskan bahwa anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi. Setelah dinyatakan bahwa tak ada zat berbahaya dan aman untuk dikonsumsi, banyak yang penasaran dengan asal usul anggur Muscat. Berikut ulasannya.
Asal Usul Anggur Muscat
Mengutip dari muscatwines.com, anggur Muscat merupakan varietas anggur tertua di dunia. Saat ini, anggur Muscat telah menjadi jenis anggur premium yang sangat populer dan digemari.
Menurut Specialty Produce, Shine Muscat merupakan hasil persilangan antara Akitsu No. 21 dan Hakunan, dua varietas yang dipilih untuk menghasilkan buah berkualitas tinggi dengan adaptasi yang baik terhadap iklim Jepang.
Meskipun telah dikembangkan sejak zaman Yunani kuno, anggur Muscat kini ditanam di berbagai negara. Ciri khas dari anggur ini adalah aromanya yang kuat, rasa musky, serta bentuk buahnya yang mirip dengan aprikot.
Baca Juga: Harga Anggur Shine Muscat Anjlok! Bagaimana Nasib Para Pedagang?
Sebagai anggur tertua di dunia, varietas Muscat telah ada dan berkembang selama sekitar 3.000 tahun. Berasal dari kawasan Mediterania, benih anggur Muscat kemudian menyebar ke Benua Asia. Anggur ini sangat peka terhadap perubahan iklim. Karena asalnya dari Eropa, ia membutuhkan kondisi cuaca yang lembab dan suhu yang rendah.