Perempuan Terlambat Menopause Berisiko Tinggi Terserang Asma, Ini Hasil Penelitian Terbaru

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 31 Oktober 2024 | 16:13 WIB
Perempuan Terlambat Menopause Berisiko Tinggi Terserang Asma, Ini Hasil Penelitian Terbaru
Ilustrasi Menopause. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa keterlambatan menopause dapat meningkatkan risiko asma pada perempuan. Menopause, sebagai fase akhir dari siklus menstruasi perempuan, biasanya terjadi di usia sekitar 51 tahun dan membawa perubahan signifikan pada kondisi hormonal dan fisiologis.

Temuan ini menambah pemahaman mengenai dampak kesehatan dari menopause, terutama pada mereka yang mengalami menopause terlambat.

Mengutip siaran Medical Daily pada Rabu (30/10/2024), perempuan dengan menopause lebih lambat memiliki risiko lebih tinggi terkena asma.

Menopause yang terjadi pada usia 40 hingga 44 tahun disebut sebagai menopause dini dan sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan depresi.

Namun, para peneliti kini menemukan bahwa menopause yang terjadi lebih lambat, atau setelah usia 51 tahun, justru berkaitan dengan peningkatan risiko asma.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Menopause Society ini menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami menopause pada usia lebih tua menghadapi risiko lebih tinggi terkena asma.

Menurut penelitian tersebut, hormon seksual dan perubahan hormon setelah menopause bisa berkontribusi terhadap kondisi ini. Selama masa pubertas, asma lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Namun, setelah pubertas, tren ini berubah, dengan kasus asma lebih sering terjadi pada perempuan.

Studi ini menganalisis data dari lebih dari 14.000 perempuan pasca-menopause, melacak kondisi kesehatan mereka selama satu dekade. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengalami menopause dini (40-44 tahun) justru memiliki risiko asma yang lebih rendah dibandingkan mereka yang mengalami menopause lebih lambat.

Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antara perubahan kadar estrogen dan risiko asma pada perempuan.

Direktur Medis The Menopause Society, Dr. Stephanie Faubion, menekankan pentingnya pemantauan terhadap perempuan yang mengalami menopause pada usia lebih tua.

“Dokter harus menyadari adanya hubungan ini dan memantau perempuan yang mengalami menopause pada usia lanjut untuk mengetahui adanya gejala asma,” ungkapnya. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI