Suara.com - Raffi Ahmad kembali disibukkan dengan kegiatan di dunia hiburan setelah menyelesaikan pelatihan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Suami Nagita Slavina itu sudah kembali syuting acara FYP di Trans7.
Di penampilan perdananya setelah beberapa hari absen, Raffi hadir dengan tampilan sama persis ketika berangkat pelatihan. Ia memakai kemeja putih, celana hitam, sepatu pantofel, lengkap dengan topi navy dan name tag. Ia juga membawa sebuah ransel.
Sesama host, Irfan Hakim pun dibuat penasaran dengan kegiatan apa saja yang dilakukan Raffi selama pelatihan. Diungkap Raffi, ia dan para menteri kabinet Prabowo-Gibran harus sudah siap pukul 5 pagi, karena kegiatan sudah dimulai pukul 5.15 pagi.
"Kita jam 4 pagi udah bangun. Setengah 5 itu solat subuh. Jam 5 itu kita, pokoknya jam 5 kurang itu kita sudah jalan dari tenda ke tempat, misalnya tempat baris-berbaris," beber Raffi, dikutip Kamis (31/10).
Baca Juga: Prabowo Mau Hapus Kredit Macet UMKM, Wamenkop Usul Pinjaman Diberikan Lewat Koperasi
Diakui Raffi, Prabowo Subianto sangat memberi contoh soal kedisiplinan. Pasalnya, ia selalu sudah berada di lokasi lebih dulu.
"Itu selalu Pak Presiden, Pak Prabowo selalu nyampe duluan," beber Raffi. "Beneran?" sahut Irfan.
"Beneran. Beliau sedisiplin itu. Dan itu, semangat banget ya semuanya yak. Mukanya itu fresh lho," sambung Raffi.
Selain soal tepat waktu, Raffi menyebut Prabowo ingin menanamkan soal kerja tim dan kebersamaan.
"Jadi salah satu, salah semua. Bener satu, bener semua. Itu yang ditanamkan sama Pak Presiden. Yang namanya semua di kabinet itu nggak ada yang namanya superman, yang ada supertim," terang Raffi.
Baca Juga: Raffi Ahmad Dukung Film My Annoying Brother, Vino G Bastian: Utusan Pak Prabowo Luar Biasa
Sebagai informasi, pelatihan atau retreat yang dilaksanakan di Akademi Militer untuk Kabinet Merah Putih ini digelar selama 3 hari, yakni 25-27 Oktober 2024.
Retreat ini berhasil menarik perhatian publik, karena melibatkan seluruh anggota kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Mulai dari menteri, wamen, kepala lembaga, penasihat presiden, utusan khusus, maupun staf khusus presiden.