Suara.com - Sosok streamer TikTok asal Sukabumi bernama Gunawan alias Sadbor sedang menjadi perbincangan hangat netizen di berbagai platform media sosial.
Sadbor menuai sorotan lantaran dalam waktu singkat berhasil merekrut sekitar 300 karyawan untuk ikut melakukan siaran langsung di TikTok bersama dirinya.
Lantas, bagaimana awal mula Sadbor mulai aktif menjadi streamer di TikTok?
Sadbor mulai aktif di TikTok pada 2019-2020, saat pandemi COVID-19 merebak di Indonesia. Ketika itu, akun TikTok-nya masih bernama Skibor Halilibor.
Baca Juga: Joget Sadbor di TikTok Dicurigai, Penyawer Teratas Terafiliasi Judi Online
"Pertama kali itu pas corona, namanya masih Skibor Halilibor, sekitar tahun 2019-2020," terang Sadbor dikutip dari Sukabumi Update pada Rabu (30/10/2024).
"Mulai viralnya itu di 2022. Alhamdulillah ramai sampai sekarang dengan nama akun Sadbor," sambungnya.
Sadbor membeberkan apabila saat pertama kali aktif di TikTok, ia membuat konten mengenai kegiatan sehari-harinya sebagai penjahit keliling di Jakarta.
"Kalau dulu pertama itu ngontennya di Jakarta, kontennya tentang pribadi aja, ngejahit sambil jahit keliling," beber Sadbor.
Melihat bagaimana antusias penonton dan saweran yang didapat saat siaran langsung, ia pun ketagihan menjadi streamer di TikTok.
"Tapi pas ke sini-ke sini ternyata lumayan juga di live ada penghasilan, akhirnya Sadbor fokus live aja," ungkap Sadbor.
Saat kariernya sebagai streamer TikTok mulai naik, Sadbor mendapatkan kabar sang ibu mengalami stroke. Ia pun memutuskan pulang ke Sukabumi.
"Waktu itu ibu saya kan sakit stroke ya, jadi sambil nemenin orang tua," terang Sadbor.
Sembari menemani sang ibu, Sadbor membuat konten di TikTok. Ia pun berhasil memperoleh pemasukan Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per hari dari sini.
"Waktu itu sambil ngonten juga. Alhamdulillah pertama mah penghasilan kadang Rp50 ribu, kadang Rp70 ribu sehari,” terang Sadbor.
Waktu terus berjalan, joget ala ayam sedang mematuk makanan yang diciptakan Sadbor mendadak viral. Hal ini membuat banyak orang ingin streamer.
Sadbor merasa tak enak hati menolak orang-orang yang ingin menjadi streamer. Hingga akhirnya kini ada 300 orang yang ikut siaran langsung bersamanya.
"Pertamanya ya ada yang mau ikut. Saya kan takutnya kalau enggak diajak takut dibilang sombong, akhirnya ya udah lah dirangkul aja," kata Sadbor.
"Sampai sekarang total kurang lebih ada 300 orang yang ikut. Dari kampung sini, luar kampung juga ada yang ikut, kebanyakan si dari luar kampung," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sadbor mengungkap apabila beberapa karyawannya adalah seorang petani, pengangguran, hingga karyawan pabrik yang terkena PHK.
"Mereka itu sebelumnya ada yang petani, kena PHK pabrik, ada yang nganggur juga. Alhamdulillah kalau memang ini bisa membantu mereka," ujar Sadbor.
"Katanya kalau di live bisa nambah penghasilan buat nyari-nyari beras yang penting kita bisa makan," tandasnya.