Suara.com - Kejagung menetapkan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai tersangka kasus korupsi impor gula pada Selasa (29/10/2024). Keterlibatannya ini disebut terjadi saat ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016 era pemerintahan Jokowi.
“Pada hari ini Selasa 29 Oktober 2024 penyidik Jampidsus Kejagung menetapkan status saksi terhadap dua orang menjadi tersangka karena telah memenuhi alat bukti bahwa ybs telah. Kedua tersangka tersebut adalah TTL (Tom Lembong) selaku Menteri Perdagangan 2015-2016,” kata Dirdik Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar ditemui di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).
Kabar tersebut membuat publik terkejut, karena belakangan sosok Tom Lembong kerap dijadikan idola. Dari situ, segala hal tentangnya disorot, tak terkecuali perjalanan kariernya. Berikut informasi yang terangkum.
Perjalanan Karier Tom Lembong

Tom Lembong merupakan lulusan Harvard University, bidang Arsitektur dan Perancangan Kota. Setelah itu, ia mengawali kariernya sebagai Senior Manajer di Divisi Ekuitas Morgan Stanley, Singapura pada tahun 1995.
Kemudian, pada tahun 1999-2000, Tom memutuskan bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia. Berkat kerja keras dan kegigihannya, ia pada 2000-2002, dipercaya untuk mengisi jabatan baru.
Tom Lembong saat itu diminta menjabat sebagai Kepala Divisi dan Wakil Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya, pada tahun 2002-2005, ia sempat bekerja di Farindo Investments.
Sementara pada tahun 2006, ia mendirikan perusahaan ekuitas di Singapura bernama Quvat Management. Di sana, Tom Lembong menjadi Direktur Utama (Dirut). Setelah ini, ia mulai mengepakkan sayap ke pemerintahan.
Tom Lembong pernah menjabat sebagai Mendag di era pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Saat itu, ia menggantikan Rachmat Gobel dan dilantik di Istana Negara pada 12 Agustus 2015 lalu.
Baca Juga: Perbandingan Rekam Jejak Tom Lembong vs Zulkifli Hassan: Mendag Era Jokowi Sama-sama Impor Gula
Jabatan menteri itu ia emban hingga 27 Juli 2016. Pada tanggal tersebut, ia digeser untuk menjabat sebagai Kepala BKPM menggantikan Franky Sibarani. Posisi ini dilakoni Tom sampai 23 Oktober 2019.