Suara.com - Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Selasa (29/10/2024). Kasus dugaan korupsi ini terjadi ketika Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan era Jokowi.
Pemilik nama lengkap Thomas Trikasih Lembong ini sekarang telah ditahan bersama tersangka yang lain di Rutan Salemba Kejagung dan Kejari Jakarta Selatan. Penahanan mantan juru kampanye Anies Baswedan ini akan dilakukan selama 20 hari ke depan.
Kabar ini tentu saja menghebohkan publik. Tak sedikit yang penasaran dengan rekam jejak Tom Lembong sejak awal masuk politik. Dan banyak pula yang membandingkannya dengan Menteri Perdagangan era Jokowi lainnya, Zulkifli Hasan. Ini karena Zulkifli Hasan juga sempat melakukan impor gula.
Rekam Jejak Tom Lembong
![Menteri Perdagangan tahun 2015-2016 Thomas Lembong dibawa menuju mobil tahanan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (29/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/29/32502-thomas-lembong-tom-lembong.jpg)
Thomas Lembong lahir pada tanggal 4 Maret 1971. Ia memulai karier profesionalnya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley yang berada di New York dan Singapura pada tahun 1995.
Beberapa tahun kemudian, ia bergabung sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada 1999-2000.
Karier Tom Lembong pun melejit. Ia terlibat dalam lahirnya Bank Mandiri. Selain itu, ia dipercaya untuk mengurus proses rekapitalisasi dan penggabungan Bank Bumi Daya, Bank Eksim, Bank Dagang Negara, dan Bank Bapindo.
Pada 2006, suami Franciska Wihardja ini mendirikan sebuah perusahaan dana ekuitas swasta yakni Quvat Management. Ia kemudian menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Graha Layar Prima atau Blitz Megaplex pada 2012-2014.
Selang beberapa tahun, Tom Lembong diangkat menjadi Menteri Perdagangan periode 2015-2016. Ia juga dipercaya oleh Jokowi untuk bergabung ke dalam kabinet sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2016-2019.
Baca Juga: KPK Menang Telak 5-0, Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk Keok di Praperadilan
Tahun 2021, ia diangkat menjadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Tom Lembong kemudian mendirikan Consilience Policy Institute yang beroperasi secara resmi di Singapura.