Suara.com - Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa 293 ribu sekolah di Indonesia masih kekurangan akses terhadap air bersih, sanitasi layak, dan kebersihan dasar.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat 28,81% anak-anak Indonesia jatuh sakit setiap bulan akibat kekurangan air bersih.
Padahal, ketersediaan akses air, sanitasi, dan kebersihan atau WASH di sekolah bahkan bisa menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Romi Ardiansyah, Vice President Operations of Human Initiative, organisasi kemanusiaan yang fokus pada isu-isu kemanusiaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan program perlindungan anak menjelaskan, Perilaku Hidup Bersih dan Sekolah (PHBS) dan penyediaan sanitasi di sekolah dapat menjadi langkah awal mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman.
Baca Juga: Cara Mengobati Mata Minus Secara Alami
Hal tersebut juga sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), untuk menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia termasuk anak-anak dan kaum muda dengan melingkupi aktivitas anak di sekolah, akses terhadap air bersih, serta edukasi kesehatan di sekolah.
Untuk mencapai hal tersebut, Human Initiative dan Guardian bekerjasama dalam program keberlanjutan Guardiancares, yang berfokus untuk perbaikan dan pembangunan fasilitas air bersih di sekolah demi mendukung penerapan PHBS.
Pada tahun ini ada 24.000 produk Body Wash Guardian kepada anak sekolah di Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Yogyakarta, dan perbaikan serta pembuatan fasilitas air bersih untuk sekolah guna mendukung kebersihan dan kesehatan yang lebih baik di lingkungan sekolah.
Malvin Tarigan, Head of Marketing Guardian Indonesia mengatakan, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan anak-anak, selaras dengan langkah Pemerintah dalam mencapai target kesehatan dan indikator SDGs terkait air, higienitas dan sanitasi.
"Dukungan dari Human Initiative dan Dinas Kesehatan setempat dalam edukasi serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga menjadi bagian integral dari program ini, menjangkau lebih dari 40 sekolah di Pulau Jawa," kata dia.
Baca Juga: Cara Mencegah Terserangnya Penyakit Demam Berdarah
Dengan melibatkan relawan dari karyawan internal Guardian, program ini bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas.
Program yang berlangsung dari September hingga Oktober 2024 ini, ditutup melalui sebuah seremoni yang dihadiri oleh Head of Marketing Guardian Indonesia, Malvin Tarigan, Kepala Dinas Kesehatan D.I Yogyakarta, drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes., dan Kepala Cabang Human Initiative Yogyakarta, Muthori di SD Negeri Boto Yogyakarta, Jumat (25/10/2024).
drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, pihaknya mendukung inisiatif-inisiatif yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, memastikan setiap anak di Indonesia memiliki akses yang layak terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
"Sinergi lintas sektor adalah kunci dalam mendukung percepatan pemenuhan kesehatan dan kebersihan anak-anak, khususnya sejak usia dini," tutup dia.