Publikasi terbaru, termasuk makalah di Science Advances tahun 2024, menunjukkan keberhasilan pendekatan terpadu ini dengan data yang menunjukkan keselarasan antara aktivitas neuron tikus dan pencitraan saraf manusia selama respons rasa takut.
Temuan ini juga membuka diskusi tentang perbedaan jenis kelamin dalam pemrosesan rasa takut serta potensi pendekatan terapeutik yang lebih terarah. (antara)