Suara.com - Sabda Ahessa sekarang telah menikah dengan perempuan pujaan hatinya. Pernikahan Sabda Ahessa diungkap oleh sang ibu, Shanty Widhiyanti, melalui unggahan Instagram pada Minggu (27/10/2024).
Bukan di Jakarta, Sabda Ahessa menikah di Yordania. Shanty Widhiyanti mengabarkan kalau sang putra memang bertemu dengan jodohnya di sana.
"Alhamdulillah Allah mempertemukan Sabda dengan jodohnya di Yordania," begitu bunyi caption Shanty Widhiyanti mengiringi unggahan Instagram pribadinya akhir pekan kemarin.
Shanty Widhiyanti mengaku tidak tahu pasti bagaimana awal pertemuan sang anak dengan istrinya. Tapi ia memastikan kalau mereka menikah tanpa menjalani proses pacaran alias taaruf.
Baca Juga: Apa Pekerjaan Sabda Ahessa? Mantan Wulan Guritno Resmi Menikah di Yordania usai Jalani Taaruf
Kepada media, Shanty Widhiyanti mengatakan kalau pihaknya hanya menghabiskan waktu sekitar seminggu untuk menyiapkan pernikahan Sabda Ahessa di Jakarta.
Proses persiapan kemudian berlanjut di Yordania. Mereka lagi-lagi hanya membutuhkan waktu singkat, yakni 10 hari, untuk membereskan semuanya sebelum akad pada akhir pekan kemarin.
Merangkum berbagai sumber, taaruf memang diketahui tidak boleh dilakukan terlalu lama. Kira-kira, kenapa taaruf tidak boleh lama-lama ya? Simak ulasan berikut ini.
Pengertian Taaruf
Melansir keterangan di laman NU Online, Taaruf diartikan sebagai konsep perkenalan antara calon pasangan yang sesuai dengan aturan Islam. Di mana proses tersebut dilakukan agar jauh dari zina.
Baca Juga: Siapa Istri Sabda Ahessa? Mantan Wulan Guritno Diam-Diam Menikah di Yordania
Wakil Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU), Nyai Nur Rofiah, menyebutkan bahwa upaya taaruf yang afdal (utama) harus menyangkup tiga aspek. Apa saja itu?
- Aspek pertama: Tidak dilakukan hanya pada saat menjelang pernikahan
- Aspek kedua: Taaruf tidak hanya dengan pasangan, tetapi juga kepada diri sendiri
- Aspek ketiga: Taaruf tentang persepsi dan perasaan
Kenapa Taaruf Tidak Boleh Lama-Lama?
Perihal yang satu ini pernah dijelaskan oleh Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya yang diunggah ke kanal YouTube Al-Bahjah TV. Semuanya berkaitan dengan godaan setan untuk berzina.
Taaruf sejatinya dilakukan untuk menghindari zina. Apabila dilakukan terlalu lama dan calon pasangan tak kuat dengan godaan setan, yang terjadi justru mungkin sebaliknya. Hal inilah yang perlu dikhawatirkan.
"Taaruf sampai mati enggak nikah, juga boleh. Yang enggak boleh kan zina, telepon-telepon yang ngaco, itu yang enggak boleh. Cuma setan itu pandai," jelas Buya Yahya seperti dilansir dari YouTube pada Senin (28/10/2024).
"Kalau sudah tunangan (setelah taaruf), kata setan, itu katanya sudah jadi. Akhirnya gampang, bahkan mungkin berzina pun tidak ragu. Karena apa? Pun pada akhirnya mau menikah," imbuhnya.
Lantas, berapa lama sebaiknya taaruf dilakukan sampai proses pernikahan? Menurut Agus Ariwibowo dalam buku Taaruf Khitbah Nikah Malam Pertama, proses taaruf sebaiknya dilakukan paling cepat selama 1 bulan dan paling lama 3 bulan. Setelah dilakukan taaruf, pasangan sebaiknya dianjurkan segera untuk khitbah alias lamaran.