Suara.com - Seorang dosen yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kampus (SPK), mengungkap kemungkinan sisi gelap joget Sadbor yang viral di TikTok. Melalui akun X @ajiehatadji, ia menilai ada yang aneh dari tren tersebut.
Ia mengungkap Top Kontributor atau pengguna yang paling banyak memberikan saweran itu terafiliasi dengan judi online. Ajie lantas menduga apakah mungkin aksi joget tersebut merupakan praktik dari judol.
"Saya skeptis sama joget-joget sekampung yg viral kemarin. Agak2nya terlalu aneh, terlalu tiba2. Hari ini saya install TT buat ngecek. Dan hasil ngamatin di hari pertama, top contributor mmg afiliasi judi online. Kriminolog, apa ini bisa termasuk kemungkinan praktek TPPU judol?," tulis Ajie dalam cuitannya, dikutip Minggu (27/10/2024).
Lebih lanjut, Ajie menemukan hipotesis lainnya soal kemungkinan judol, namun buktinya tak sempat ia ambil. Dikatakan olehnya bahwa ada sejumlah Top Contributor yang juga berstatus serupa di selebtok lain.
"Ada satu hipotesis lain, tapi ga sempet saya sc krn keburu off livenya. Ada bbrp akun di top 5 contributor yg ga ada nulis afiliasi dgn judol secara eksplisit, tapi saya nemu jadi top contributor di banyak seleb yg lagi live. Ada kemungkinan? cc: @irwndfrry pernah nemu?," lanjutnya dalam sebuah thread.
Cuitannya itu menerima respon dari ribuan warganet lain. Kebanyakan mereka setuju jika joget Sadbor adalah praktik judi online. Pasalnya, sangat jarang orang-orang mau menghamburkan uang demi hal seperti ini.
"Orang gila mana yg mau buang buang duit untuk hal gituan," tulis seorang warganet.
"Kemungkinan memang begitu. Bisa sekaligus pancingan juga biar yg pada nonton live buka akunnya terus yg gila judol jadi ikut judolnya," tulis warganet lainnya.
Baca Juga: GoPay Manfaatkan Teknologi AI Buat Lawan Judi Online
"Ketebak lah, org gila mana yg kerja cari uang halal dan dibuang untuk hal se-unfaedah ini," komentar salah satu warganet.
"Memang, kasusnya mirip streamer game di youtube yg lebih dulu ada. Udah sebobrok ini judol menyerang masyarakat, tapi masih belum ada tindakan tegas dari pemerintahan. Bisanya cuma blokir² yg sebenarnya ga guna. Padahal efek judol ini jelas bisa merusak roda ekonomi dimana2," komentar yang lain.
Tanggapan Kriminologi
Cuitan dari Ajie tersebut lalu ditanggapi oleh seorang Kriminologi bernama M. Ridha Intifadha. Ia mengatakan bahwa hal seperti itu sudah sempat ramai di Youtube dan mulai merambah ke WhatsApp hingga TikTok.
"Iklan judi online ini sebelumnya marak di YouTube khususnya pemain game yang bermain secara live dan membuka donasi/saweran. Sempat juga hadir sebagai iklan video di beberapa platform. Sekarang masuk ke TikTok, whatsapp, dsb," tulis sang Kriminolog melalui akun X @RidhaIntifadha.
Ridha kemudian menuturkan seharusnya saweran di TikTok memakai metode follow the money. Hal ini guna mengetahui dari mana asal usul uang-uang yang diberikan kepada para konten kreator, termasuk akun Sadbor.
"Harusnya bisa pakai metode “follow the money” untuk mengetahui dari manakah uang itu semua bermuara dan siapa orang di baliknya," sambungnya memberi saran.
Dalam cuitan selanjutnya, Ridha mengaku khawatir jika judi online menjadi permasalahan pribadi semata. Padahal, judol bisa mempengaruhi perekonomian nasional jika yang seharusnya berputar di masyarakat, malah lenyap ke luar.
"Saya khawatir Judi Online ini dianggap sebagai masalah individu aja. Masalah personal yg tdk menjadi political will secara struktural. Padahal dampak dari Judi Online ini kan bisa jadi ke perekonomian nasional. Uang yg harusnya berputar di tengah masyarakat, justru lari ke luar," ujar dia.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti