Suara.com - Hari Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Oktober, menjadi momen penting bagi generasi muda Indonesia untuk mengingat kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda 2024 ini, biasanya akan diselenggarakan upacara bendera yang khidmat dan sederhana. Susunan acara dan pedoman pelaksanaan upacara tersebut diatur secara resmi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui buku pedoman yang diterbitkan setiap tahunnya.
Pada tahun 2024, Kemenpora merilis Buku Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 pada tanggal 21 Oktober. Buku ini berisi tema yang diusung, logo resmi, rincian kegiatan, serta panduan pelaksanaan upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) 2024.
Untuk tahun ini, tema besar yang dipilih adalah “Maju Bersama Indonesia Raya”, dengan subtema-subtema yang akan diterapkan dalam berbagai kegiatan peringatan. Tema ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan di antara pemuda Indonesia, yang merupakan generasi penerus dalam membangun masa depan bangsa.
Baca Juga: Promo Spesial BRI Sumpah Pemuda 2024 untuk Penuhi Kebutuhanmu
Berikut adalah susunan acara serta pedoman pelaksanaan upacara bendera Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang telah disiapkan oleh Kemenpora.
Pedoman Umum dan Ketentuan Pelaksanaan
1. Sifat Upacara: Upacara ini dilaksanakan dengan penuh khidmat dan sederhana untuk mencerminkan penghormatan terhadap nilai-nilai sejarah dan semangat pemuda pada masa lalu.
2. Hari dan Tanggal: Upacara dijadwalkan berlangsung pada hari Senin, tanggal 28 Oktober 2024.
3. Waktu Pelaksanaan: Upacara dimulai tepat pada pukul 08.00 waktu setempat, sehingga pelaksanaan bisa serentak di berbagai wilayah.
4. Lokasi: Upacara bisa dilakukan di lapangan atau tempat terbuka lainnya, namun apabila kondisi tidak memungkinkan, bisa dilaksanakan di ruang tertutup dengan bendera merah putih yang sudah dikibarkan di atas tiang.
Baca Juga: Logo Sumpah Pemuda 2024 PNG, Klik Link Download untuk Bikin Ucapan hingga Poster
5. Peserta Upacara: Upacara ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, pemuda, anggota Pramuka, PMR, unsur SKPD, organisasi kepemudaan, hingga masyarakat umum. Hal ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam peringatan ini.
Rincian Susunan Acara Upacara Sumpah Pemuda
1. Pembukaan: Upacara dimulai dengan pemimpin upacara memasuki lapangan, diikuti pengambilalihan pasukan oleh pemimpin upacara.
2. Kedatangan Pembina Upacara: Setelah itu, pembina upacara tiba di lokasi, dan barisan peserta disiapkan untuk menyambut.
3. Penghormatan kepada Pembina Upacara: Seluruh peserta melakukan penghormatan sebagai tanda hormat kepada pembina yang memimpin upacara.
4. Laporan Pemimpin Upacara: Pemimpin upacara melaporkan kesiapan upacara kepada pembina upacara.
5. Pengibaran Bendera Merah Putih: Prosesi ini dilakukan dengan diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya” sebagai simbol kebanggaan dan persatuan bangsa.
6. Mengheningkan Cipta: Dipimpin oleh pembina upacara, seluruh peserta melakukan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa pahlawan bangsa.
7. Pembacaan Teks Pancasila: Pembina upacara membacakan teks Pancasila, diikuti oleh seluruh peserta sebagai penguatan nilai dasar negara.
8. Pembacaan Pembukaan UUD 1945: Teks Pembukaan UUD 1945 dibacakan untuk mengingatkan kembali landasan hukum negara.
9. Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda 1928: Pembacaan ini mengingatkan kembali pada Sumpah Pemuda yang menjadi fondasi persatuan Indonesia.
10. Menyanyikan Lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”: Lagu ini dinyanyikan untuk menyuarakan persatuan yang telah dijalin oleh para pemuda sejak masa lampau.
11. Penyerahan Penghargaan: Pada sesi ini, jika terdapat penghargaan yang akan diberikan, prosesi dilakukan dengan diiringi lagu “Bagimu Negeri”.
12. Amanat Pembina Upacara: Pembina upacara memberikan pidato atau amanat berisi pesan-pesan inspiratif bagi generasi muda Indonesia.
13. Menyanyikan Lagu “Bangun Pemudi Pemuda”: Lagu ini menjadi simbol semangat kebangkitan pemuda yang diharapkan dapat terus berkontribusi positif bagi bangsa.
14. Pembacaan Doa: Sebagai penutup, doa dipanjatkan untuk keselamatan dan kemajuan bangsa Indonesia.
15. Penutupan Upacara: Pemimpin upacara melaporkan kembali kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai dilaksanakan.
16. Penghormatan kepada Pembina Upacara: Upacara diakhiri dengan penghormatan kepada pembina sebelum mereka meninggalkan tempat.
Pedoman dari Kemenpora ini juga mencakup pesan yang harus disampaikan oleh Pembina upacara, termasuk pidato Menteri Pemuda dan Olahraga yang berisi pesan motivasi bagi para pemuda.
Pidato ini dibacakan untuk menginspirasi semangat kebangsaan dan penguatan karakter para pemuda sebagai penerus bangsa. Kegiatan ini bukan hanya sekadar upacara simbolik, tetapi menjadi ajang refleksi bersama tentang pentingnya persatuan dan kontribusi aktif pemuda dalam kemajuan Indonesia.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama