Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat.
Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).
Hubungan Prabowo Subianto dan Akmil
Prabowo Subianto diketahui memiliki hubungan yang cukup lekat dengan Akmil. Hal ini karena ia adalah salah satu lulusan Akmil (saat itu namanya masih AKABRI) tahun 1974.
Selama menjadi Menteri Pertahanan dalam lima tahun terakhir, Prabowo kerap melakukan kunjungan kerja ke Akmil.
Selain Prabowo Subianto, beberapa anggota Kabinet Merah Putih juga diketahui merupakan lulusan dari Akmil, di antaranya Mayor Teddy Indra Wijaya, AHY, Ossy Dermawan, hingga Sugiono.
Baca Juga: Dari Menkeu Hingga BRIN: Perjalanan Karir Bambang Brodjonegoro Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden