Lalu pengajar di Universitas Indonesia pada 1996–1997 dan pernah juga bekerja sebagai konsultan peneliti di PT Arzka Dian Kobar pada 2000–2002.
Selanjutnya, politisi 51 tahun itu sempat mejadi marbot masjid. Hal ini diungkap Nusron Wahid saat memberikan sambutan usai diangkat menjadi menteri.
"Saya mengikuti jejak beliau (Sofyan A Djalil). Beliau datang dari Aceh, kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Tidur di Masjid UI sebagai marbot masjid dan akhirnya jadi menteri," ujar Nusron.
"Saya juga sama, datang dari Kudus, kuliah di UI, tinggal di masjid, dan jadi marbot masjid. Kok ndilalah, hari ini saya jadi Menteri ATR/Kepala BPN," sambungnya.