Suara.com - Futsal, olahraga yang menggabungkan kecepatan, strategi, dan kerja sama tim, seringkali dipandang sebagai sekadar aktivitas rekreasi. Namun, di balik kesenangan bermain bola di lapangan mini, futsal memiliki potensi yang jauh lebih besar. Bagi anak-anak, khususnya mereka yang pernah mengalami trauma masa kecil, futsal bisa menjadi lebih dari sekadar permainan. Olahraga ini dapat menjadi media yang efektif untuk membangun rasa percaya diri dan mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang penting.
Dalam futsal, anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan teman sebaya, mengambil keputusan, dan menghadapi tantangan. Setiap gol yang dicetak atau setiap kemenangan yang diraih akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Bermain futsal juga mengajarkan anak-anak untuk bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan menghormati lawan. Keterampilan-keterampilan ini sangat penting untuk membangun hubungan sosial yang sehat.
Melalui futsal, anak-anak dapat menyalurkan energi dan emosi mereka dengan cara yang positif, sehingga olahraga ini juga dapat membantu mereka melupakan masalah yang sedang dihadapi. Itu sebabnya, bagi anak-anak yang mengalami trauma masa kecil, futsal dapat menjadi bentuk terapi yang efektif.
Baca Juga: Profil Michael Victor Sianipar, Ketum Federasi Futsal Indonesia yang Baru
Selain membuat anak fokus pada permainan, futsal juga dapat memberi lingkungan yang positif, yang dapat memberikan rasa aman dan dukungan yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh dan berkembang. Melalui tantangan yang dihadapi dalam permainan, anak-anak juga dapat belajar untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan mereka.
Salah satu organisasi, Imago Dei yang telah berdiri sejak 2012 dan resmi menjadi sebuah yayasan pada tahun 2021, fokus pada pemberdayaan anak-anak perempuan di bawah kolong Tol Penjaringan, Jakarta Utara, melalui futsal. Yayasan ini melihat olahraga sebagai sarana untuk melindungi mereka dari ancaman kekerasan seksual.
“Anak-anak perempuan di sini memiliki potensi luar biasa di bidang futsal. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa menyalurkan hobi, membangun kepercayaan diri, dan meraih prestasi,” ujar Jefry Robert Dianto, Pembina Imago Dei Jakarta.
Berkat kolaborasi Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) dan Campaign yang didukung oleh Yayasan Dunia Lebih Baik, tiga organisasi sosial berhasil menggerakkan ribuan masyarakat untuk mendukung aksi melalui kampanye sosial #DonasiJamMain di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Yayasan Citra Insan Sejati (Imago Dei), Swara Peduli Pride, dan Sekolah Kami Bintara membuka donasi total Rp 15 juta yang akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan olahraga seperti sepatu futsal, seragam, bola, dan deker bagi anak-anak prasejahtera di Jabodetabek.
“Bermain futsal tidak hanya melatih keterampilan fisik, tapi juga membantu anak-anak ini mengembangkan rasa percaya diri yang sering kali kurang didapatkan dari lingkungan keluarga mereka,” ungkap Nanda Wulanndari, Pendamping Sekolah Kami Bintara.
Baca Juga: Ada Atta Halilintar, Berikut Susunan Kepengurusan Federasi Futsal Indonesia
Senada dengan itu, Swara Peduli Pride, yang rutin mengadakan latihan futsal untuk anak-anak berusia 8-17 tahun di Duren Sawit, Jakarta Timur, juga memanfaatkan donasi untuk menyediakan seragam turnamen dan sepatu futsal bagi 50-60 anak binaan mereka.
Ketiga organisasi tersebut merancang aksi-aksi kreatif sebagai upaya kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk mengajak masyarakat membuka donasi. Salah satu contohnya adalah dengan mengunggah foto bersama sahabat sebagai tanda dukungan kebebasan melakukan hobi.