Klarifikasi Yandri Susanto
Menteri PDT Yandri Susanto mengaku tidak mengetahui keberadaan stiker Zakiyah-Najib di lokasi acara dan mengklaim bahwa stiker tersebut merupakan sisa dari kegiatan sebelumnya. Yandri menegaskan bahwa kegiatan ini adalah murni untuk mengenang ibunya.
Yandri mengakui bahwa ia mengundang para kepala desa, staf desa, Ketua RT, RW, serta kader PKK dan Posyandu, dan menambahkan bahwa Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, juga diundang.
Namun, politisi PAN tersebut membantah adanya pengerahan pejabat daerah di Banten dan Kabupaten Serang sebagai bagian dari upaya pemenangan istrinya dalam Pilkada Kabupaten Serang 2024.
"Nggak ada pengarahan, tadi kan dengar langsung," ucapnya.
Yandri menyatakan bahwa kegiatan tersebut sepenuhnya merupakan haul ibunya, yang dilakukan sebagai wujud kasih sayang dan bakti seorang anak dan tidak ditunggangi oleh kepentingan politik.
"Acara ini tidak ada hubungannya dengan unsur politik. Ini murni untuk mengenang emak kami, dan kami tidak ingin acara ini dimanfaatkan untuk kepentingan lain, karena emak kami adalah sosok yang hebat," kata Yandri.
Ia juga mengakui bahwa surat undangan untuk para kepala desa, staf desa, Ketua RT, RW, serta kader PKK dan Posyandu menggunakan kop dan stempel kementerian.
"Kami bisa memperbaikinya nanti, tetapi sekali lagi, itu tidak disalahgunakan atau dibelokkan," tambahnya. Ia pun berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut.
Perlu Tindakan Tegas dari Presiden
Mahfud MD menilai bahwa Yandri Susanto, sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, telah melanggar etika birokrasi dengan membuat surat undangan menggunakan kop dan stempel resmi kementerian untuk acara pribadi.
Baca Juga: Pendidikan Wamen Giring Ganesha yang Dikritik karena Bahasa Inggris, Dikeluarkan 2 Kali dari Kampus
Berkaca dari kejadian ini, Presiden Prabowo Subianto perlu menunjukkan ketegasan dalam memimpin Kabinet Merah Putih. Dalam pidato pertamanya, Prabowo meminta para pejabat untuk menjadi teladan bagi masyarakat. Jika pemimpin memberikan contoh yang buruk, masyarakat akan menirunya, karena masalah dimulai dari pemimpin.