Suara.com - Kelapa sawit, komoditas strategis Indonesia, seringkali menjadi perbincangan hangat, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, informasi yang beredar di masyarakat, khususnya generasi muda, seringkali bias dan cenderung negatif. Padahal, sawit memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat.
Itu sebabnya, memberikan informasi positif tentang kelapa sawit secara terstruktur dengan sasaran yang terarah dan spesifik penting untuk dilakukan agar tujuan promosi sawit dapat tercapai secara optimal.
Salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah penyebaran informasi tentang kelapa sawit yang tidak didasarkan pada fakta objektif di lingkungan pendidikan. Dampak dari penyebaran isu ini sangat besar karena terjadi dalam dunia pendidikan, yang dikhawatirkan dapat dianggap sebagai kebenaran umum oleh peserta didik, yang merupakan generasi muda Indonesia.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2020, generasi Z merupakan generasi dominan di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, upaya untuk menangkal isu negatif tentang kelapa sawit di lingkungan pendidikan menjadi sangat penting. Selain dapat membentuk opini publik yang lebih sehat, juga dapat mencegah miskonsepsi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Saham TLDN Menguat 17,94% Usai Sang Komisaris Masuk Calon Menteri Prabowo
Hal-Hal yang Perlu Diketahui Generasi Muda tentang Sawit
Secara garis besar, ada beberapa hal yang perlu diketahui generasi muda mengenai sawit. Di antaranya adalah manfaat kelapa sawit bagi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Misalnya, kontribusi sawit terhadap devisa negara, penyerapan tenaga kerja, serta pengembangan daerah.
Kemudian juga mengenai prospek cerah industri sawit di masa depan, termasuk pengembangan produk turunannya yang bernilai tambah tinggi.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali melanjutkan edukasi tentang fakta objektif kelapa sawit di universitas melalui GenSawit Kota Makassar tahun 2024. Mengambil tema “Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia”, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 280 mahasiswa ini menyampaikan fakta objektif sawit melalui beberapa kegiatan seperti talkshow, lomba essay, University of Sawit, hingga Olimpiade #SawitBaik.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, mengatakan bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat vital dalam pemberdayaan dan pengembangan sawit berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Saleh Husin Luncurkan Buku Hilirisasi Sawit Cegah Middle Income Trap
Dijelaskan Kabul, BPDPKS bertugas menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, kemudian mengelola dana melalui investasi jangka panjang dan/atau jangka pendek dengan menjaga prinsip kehati-hatian dalam mendukung sektor sawit Indonesia.
“Harapan kami bahwa semoga anak muda atau milenial dapat terlibat dalam pengembangan sawit agar petani kelapa sawit juga meningkat khususnya di bidang pertanian itu sendiri,” tutup Kabul.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA., IPU selaku Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, menyampaikan bahwa komoditas sawit dituding lebih keras menjadi sebab terjadinya deforestasi. Padahal, proses alih fungsi kawasan hutan menjadi peruntukan bukan hutan diperbolehkan dalam UU No. 24 Tahun 1992 tentang Rencana Tata Ruang Nasional (setiap lima tahun sekali) sepanjang disetujui oleh mayoritas komponen negara di Dewan Perwakilan Rakyat.
“Dengan demikian jelaslah bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional/Provinsi/Daerah dan segala perubahan yang terkait dengannya, yang memuat peruntukan tanah untuk berbagai keperluan merupakan salah satu bentuk kedaulatan bangsa Indonesia yang tidak dapat diganggu gugat oleh bangsa lain di dunia,” kata Prof. Yanto Santosa dalam paparannya.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Yanto, dari seluruh komoditi-komoditi non migas di Indonesia bahkan di dunia, sawit akan tetap menjadi komoditi unggul di negara kita, karena turunan dari pengolahan sawit sangat banyak dan sangat memiliki manfaat bagi masyarakat. Hal ini menjadi penyebab kelapa sawit selalu mendapatkan tudingan-tudingan negatif agar citra sawit tersebut tidak baik di mata dunia.