Jebolan UCB vs Harvard: Siapa Lebih Unggul Pimpin Pendidikan RI, Satryo Brodjonegoro atau Nadiem Makarim?

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:37 WIB
Jebolan UCB vs Harvard: Siapa Lebih Unggul Pimpin Pendidikan RI, Satryo Brodjonegoro atau Nadiem Makarim?
Jebolan ITB vs Harvard: Siapa Lebih Unggul Pimpin Pendidikan RI, Satryo Brodjonegoro atau Nadiem Makarim? (kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satryo Brodjonegoro telah dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Berikut adalah adu rekam jejak pendidikan dan karier Satryo Brodjonegoro vs Nadiem Makarim, yang merupakan Menteri Pendidikan di era Presiden Joko Widodo.

Satryo menjadi salah satu dari tiga menteri yang mengurusi sektor pendidikan setelah terjadinya pemisahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Usai pelantikan menteri baru, banyak yang penasaran dengan perbandingan rekam jejak antara Satryo Brodjonegoro dan Nadiem Makarim, terutama dalam hal pendidikan dan karier. Berikut ulasannya.

Pendidikan Satryo Brodjonegoro vs Nadiem Makarim

Satryo Brodjonegoro lahir dari keluarga yang berkecimpung di bidang pendidikan. Ia merupakan putra Soemantri Brodjonegoro, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1973, turut berperan dalam pendirian Institut Teknologi Bandung (ITB), serta menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia dari 1964 hingga 1973.

Baca Juga: Veronica Tan Menteri Apa di Kabinet Prabowo? Eks Istri Ahok Semakin Bersinar

Satryo meraih gelar Ph.D. dalam bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat, sebelum bergabung dengan Institut Teknologi Bandung.

Sebagai seorang ilmuwan, ia telah menerbitkan lebih dari 99 karya tulis ilmiah dengan fokus penelitian pada tribologi, mekanika fraktur, serta pengembangan dan kebijakan pendidikan tinggi.

Sementara itu, riwayat pendidikan Nadiem Makarim juga tak kalah mentereng. Ia mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Jakarta dan Singapura. Selanjutnya, ia meraih gelar Sarjana Hubungan Internasional dari Brown University di Amerika Serikat.

Nadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics sebelum melanjutkan studi S2 dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School, Amerika Serikat.

Karier Satryo Brodjonegoro vs Nadiem Makarim

Satryo Brodjonegoro merupakan Profesor Emeritus di bidang Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB), di mana ia telah mengajar sejak tahun 1980. Ia menjabat sebagai Ketua Departemen Teknik Mesin dari 1992 hingga 1995 dan sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dari 1995 hingga 1998.

Baca Juga: Adu Rekam Jejak Dody Hanggono vs Pak Bas, Mampukah Teruskan Kiprah Menteri PU?

Dari tahun 1999 hingga 2007, ia menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional, Indonesia, dan sejak 2008, ia merupakan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Prof. Satryo meraih gelar Ph.D. di bidang Teknik Mesin dari University of California, Berkeley, pada tahun 1985. Ia juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dari tahun 1999 hingga 2007, dan saat ini aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, serta di ITB.

Sebagai Dirjen Dikti, ia memimpin reformasi pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk mengubah institusi pendidikan besar menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) untuk memberikan otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan.

Satryo juga berkolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam merencanakan pembangunan gedung fakultas teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Di samping itu, ia berupaya meningkatkan kualitas lulusan agar lebih kompetitif di pasar kerja, mengatasi tantangan seperti banyaknya alumni yang memilih bekerja di luar negeri. 

Sementara itu, Nadiem Makarim dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO Gojek sebelum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia memiliki jejak karier yang gemilang.

Setelah lulus dari Brown University, Nadiem bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Pada tahun 2011-2012, ia menjabat sebagai Managing Director dan Co-founder Zalora Indonesia, sebuah platform e-commerce yang menyediakan berbagai produk fashion.

Selanjutnya pada tahun 2010, Nadiem mendirikan Gojek, sebuah startup yang awalnya berfokus pada layanan ojek online di Jakarta. Inspirasi untuk ide ini muncul dari ketidaknyamanan dan ketidakefisienan sistem transportasi umum di kota tersebut.

Di bawah kepemimpinannya, Gojek berkembang pesat menjadi "super app" yang menawarkan berbagai layanan, termasuk transportasi, pengiriman makanan (GoFood), pembayaran digital (GoPay), dan jasa lainnya.

Gojek menjadi salah satu unicorn pertama di Indonesia dan perusahaan teknologi terkemuka di Asia Tenggara, serta memperluas operasinya ke negara-negara lain di kawasan tersebut, seperti Vietnam (GoViet), Thailand (GET), dan Singapura.

Keberhasilan ini membuat Nadiem mendapatkan banyak penghargaan internasional, bahkan namanya masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia dan Fortune's 40 Under 40.

Pada Oktober 2019, Nadiem diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju. Penunjukan ini mengejutkan banyak orang karena Nadiem tidak memiliki latar belakang formal di bidang pendidikan.

Selama masa jabatannya, ia berfokus pada berbagai inovasi dalam sistem pendidikan, termasuk merancang kebijakan "Merdeka Belajar" yang bertujuan memberikan lebih banyak kebebasan kepada siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Demikianlah ulasan terkait adu rekam jejak pendidikan dan karier Satryo Brodjonegoro vs Nadiem Makarim.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI