Suara.com - Kabinet Merah Putih yang dibentuk Prabowo Subianto untuk masa pemerintahan 2024-2029 tak henti menuai sorotan. Jumlah menteri dan wakil menteri yang banyak membuat kabinet ini disebut “gemuk” oleh publik.
Beberapa nama baru bergabung sebagai jajaran pembantu Prabowo, salah satunya Sugiono yang didapuk menjadi Menteri Luar Negeri menggantikan Retno Marsudi yang menjabat selama 2 periode di pemerintahan Jokowi.
Kinerja Retno yang luar biasa membuat sosok Sugiono menyita atensi banyak pihak, bahkan tidak sedikit yang mengkhawatirkan apakah politisi Partai Gerindra itu bisa menyaingi kinerja apik Retno selama ini.
Pendidikan Retno Marsudi
Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri di Kabinet Kerja (2014-2019) dan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024), Retno Marsudi merupakan seorang diplomat yang sudah menduduki sejumlah jabatan prestisius. Salah satunya adalah sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.
Pemilik nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi ini diriwayatkan menempuh pendidikan di SMAN 3 Semarang, lalu melanjutkan studi S1 Ilmu Hubungan Internasional ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Retno dinyatakan lulus dari program studi itu pada tahun 1985 lalu bergabung dengan Kementerian Luar Negeri.
Retno juga pernah mengambil beberapa program studi lain, termasuk tentang “Undang-Undang Uni Eropa” di Haagse Hogeschool di Den Haag dan “Studi Hak Asasi Manusia” di Universitas Oslo, Norwegia.
Pendidikan Sugiono
Di sisi lain, sosok Sugiono dikenal luas sebagai “anak ideologis” Prabowo Subianto karena selalu mendapatkan kepercayaan. Relasi yang baik ini terjalin saat Sugiono menjadi sekretaris pribadi Prabowo, bahkan sejak sebelum pembentukan Partai Gerindra.
Baca Juga: Profil dan Karir Sugiono, Calon Menlu RI Pengganti Retno Marsudi
Politisi kelahiran 11 Februari 1979 ini diriwayatkan menempuh pendidikan dasar sampai menengah atas di Aceh. Lalu pada tahun 1994-1997, Sugiono bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah.
Awalnya Sugiono ingin mendaftar sebagai calon taruna TNI (saat itu AKABRI), tetapi akhirnya menjajal seleksi untuk mengikuti pendidikan sebagai kadet di kampus militer tertua Amerika Serikat, Norwich University. Disebutkan Sugiono menempuh studi di bidang Teknik Komputer.
Lalu Sugiono sempat bekerja di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia dan mengikuti pendidikan calon perwira TNI (Semapa PK) di Akademi Militer Magelang. Tahun 2002 Sugiono dinyatakan lulus dan menjadi perwira TNI AD dengan pangkat Letnan Dua Korps Infanteri.
Selain itu, Sugiono juga melanjutkan kuliah ke jenjang pascasarjana, yakni di program studi S2 Magister Manajemen dan Magister Bisnis di University of Konstanz di Jerman.