Kupas Rekam Jejak Menlu Pilihan Prabowo, Mampukah Sugiono Gantikan Retno Marsudi?

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:41 WIB
Kupas Rekam Jejak Menlu Pilihan Prabowo, Mampukah Sugiono Gantikan Retno Marsudi?
Kupas Rekam Jejak Menlu Pilihan Prabowo, Mampukah Sugiono Gantikan Retno Marsudi?(Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono, secara resmi ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet Prabowo-Gibran, menggantikan Retno Marsudi. Berikut adalah adu rekam jejak Sugiono vs Retno Marsudi.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penunjukan Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024).  Sugiono akan menggantikan tugas Retno Marsudi yang telah memimpin Kementerian Luar Negeri sejak 2014 hingga 2024.

Usai menggeser Retno dari kursi menteri, publik pun penasaran dengan rekam jejak Sugiono dibandingkan dengan Retno Marsudi. Berikut ulasannya.

Pendidikan Sugiono vs Retno Marsudi

Sugiono merupakan politikus Gerindra yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI.

Baca Juga: Sebut PDIP Ogah Buru-buru Kritik Kabinet Prabowo, Puan Maharani: Kami Dukung Dulu

Sugiono menghabiskan masa kecilnya di Aceh. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN 1 Takengon dari 1985 hingga 1991, sebelum melanjutkan ke SMPN 3 Banda Aceh dari 1991 hingga 1994.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP, Sugiono melanjutkan ke SMA Taruna Nusantara di Magelang dari 1994 hingga 1997. Saat di SMA, Sugiono dikenal sebagai siswa yang sangat aktif. Ia bahkan dilaporkan pernah berkompetisi dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemilihan ketua OSIS di SMA Taruna Nusantara.

Ambisi Sugiono untuk menjadi prajurit mendorongnya untuk mendaftar sebagai calon taruna AKABRI. Pada saat itu, Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Prabowo Subianto meluncurkan program untuk mengirim alumni SMA Taruna Nusantara ke perguruan tinggi militer di Amerika Serikat melalui beasiswa.

Sugiono pun berhasil mendapatkan beasiswa dan berkesempatan mengenyam pendidikan di Norwich University, kampus militer tertua di Amerika Serikat.

Setelah kembali ke Indonesia, ia melanjutkan pendidikan calon perwira TNI (Semapa PK) di Akademi Militer Magelang dan lulus pada tahun 2002 dengan pangkat Letnan Dua korps Infanteri.

Baca Juga: Sambut Baik Prabowo jadi Presiden, Pimpinan KPK Nurul Ghufron: Beliau Tegas Akan Berantas Korupsi Secara Sistemik

Sementara itu, riwayat pendidikan Retno Marsudi juga tak kalah mentereng. Ia mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di Semarang, yaitu di SD Randusari, SMPN 3 Semarang, dan SMAN 3 Semarang.

Setelah lulus SMA, Retno diterima di jurusan Hubungan Internasional (HI) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Satu tahun menjelang kelulusan, ia mencoba mendapatkan beasiswa dari Kementerian Luar Negeri dan berhasil.

Dengan beasiswa satu tahun, Retno segera bergabung dengan Kementerian Luar Negeri. Pada usia 30 tahun, ia sudah menjadi diplomat dan ditugaskan ke Australia, di mana ia menjelaskan isu yang merugikan Indonesia terkait pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili.

Karier dan Prestasi Sugiono vs Retno Marsudi

Saat berkarier sebagai prajurit, Sugiono pernah menjabat sebagai sekretaris pribadi Prabowo Subianto sebelum Partai Gerindra terbentuk, di mana ia telah dipercaya mendampingi Prabowo sejak lama.

Setelah itu, Sugiono memasuki dunia politik sebagai anggota Dewan Pendiri Partai Gerindra dan aktif sebagai kader sejak 2008. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dan Harian DPP Gerindra untuk periode 2020-2025. Selain itu, antara 2021 hingga 2024, ia juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI.

Sugiono dikenal sebagai salah satu pengikut ideologis Prabowo, berkat kecerdasannya dan posisinya sebagai orang terdekat presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sementara itu, Retno Marsudi telah membuktikan kinerjanya yang luar biasa. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama dua periode dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Meski tidak diusung Prabowo dalam kabinetnya, Retno justru mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ia ditunjuk oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres, sebagai utusan khusus untuk isu air di seluruh dunia.

Dalam perannya, ia bertanggung jawab atas keamanan air bagi seluruh umat manusia dan mendorong kerja sama politik, ekonomi, serta sosial budaya yang lebih kuat di semua tingkatan.

Perjalanan hidup Retno Marsudi tak terpisahkan dari upayanya membela masalah Palestina dan hak-hak rakyat Palestina atas penindasan yang dilakukan oleh Zionis Israel. Ia secara aktif mengecam tindakan genosida yang terus berlangsung hingga saat ini.

Pada tahun 1997, ia dikirim ke Belanda untuk menjabat sebagai sekretaris bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur untuk Eropa dan Amerika Serikat.

Ketika berusia 43 tahun, Retno dipercaya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Setelah kembali ke Indonesia, ia melanjutkan tugas di Kementerian Luar Negeri.

Pada tahun 2012, Retno kembali ke Belanda untuk menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Belanda selama dua tahun sebelum kembali ke Jakarta.

Karier diplomatnya yang mengesankan selama 22 tahun membuat Presiden Jokowi tertarik, sehingga ia mempercayakan Retno untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama dua periode.

Demikianlah ulasan terkait adu rekam jejak Sugiono vs Retno Marsudi.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI