Suara.com - Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, sebagai Menteri Agama periode 2024-2029, menggantikan Yaqut Cholil Qoumas yang sebelumnya menduduki kursi tersebut sejak tahun 2020.
Namun penunjukan Nasaruddin pun menimbulkan pro dan kontra. Seperti dilihat di platform X, beberapa warganet rupanya menyoroti jejak digital sang Imam Besar yang disebut-sebut condong memberi dukungan kepada zionisme Israel.
“Ingat, Mentri agama kita yang baru itu zionis enabler guys, hati-hati …” cuit akun X @/abu*** sambil menyertakan bukti keikutsertaan Nasaruddin di pelatihan yang diselenggarakan American Jewish Committee (AJC) pada 2 Maret 2024.
Dipantau Suara.com hingga Senin (21/10/2024) pukul 14.00 WIB, cuitan ini sudah dilihat hampir sebanyak 300 ribu kali dan tentu menimbulkan beragam respons dari warganet. Apalagi karena mayoritas masyarakat Indonesia diketahui memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina atas genosida yang dilakukan zionis.
Baca Juga: Jabat Menkes Lagi, Budi Gunadi Kejar Target Tiga Program Titah Prabowo, Apa Saja?
Dilansir dari situs resmi Masjid Istiqlal, sebenarnya keikutsertaan Nasaruddin dalam agenda oleh AJC tersebut telah diklarifikasi. “Beliau hadir dalam kapasitas sebagai tokoh agama dan kemanusiaan yang tentunya berusaha mencari jalan untuk mengakhiri nestapa yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina,” begitulah kutipan klarifikasinya.
“Terkait sikap beliau terkait Palestina, beliau pasti dengan tegas meneguhkan posisinya mendukung penuh kemerdekaan bangsa Palestina,” imbuhnya menegaskan.
Namun terlepas dari pro dan kontranya, sosok Nasaruddin sebagai Menteri Agama yang baru memang menarik untuk diulik, salah satunya terkait harta kekayaannya yang tidak main-main.
Selain menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal dan Menteri Agama, Nasaruddin diketahui juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., sehingga mengharuskannya melaporkan harta kekayaan secara berkala.
Menurut LHKPN per 31 Desember 2023, total harta kekayaan Nasaruddin adalah sebesar Rp67,66 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp1,44 miliar.
Aset terbanyak Nasaruddin adalah berupa tanah dan bangunan dengan nilai total Rp13,11 miliar. Total ada 58 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Jakarta Selatan, Kabupaten Bone, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Maros, Kota Makassar, serta Kabupaten Bogor.
Sementara itu, garasinya hanya diisi dengan 2 unit sepeda motor Honda Karisma 2004 dan dan Piaggio Vespa 2014, serta sebuah Toyota Innova dengan nilai total Rp212 juta. Kemudian Nasaruddin juga mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp60 juta, kas dan setara kas senilai Rp39,5 miliar, serta harta lainnya sebanyak Rp16,22 miliar.