Sri Mulyani hingga Veronica Tan, 14 Srikandi Jadi Menteri dan Wamen Prabowo-Gibran

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:55 WIB
Sri Mulyani hingga Veronica Tan, 14 Srikandi Jadi Menteri dan Wamen Prabowo-Gibran
Sri Mulyani hingga Veronica Tan, 14 Srikandi Hebat Jadi Menteri dan Wamen Prabowo-Gibran (Instagram/dpc_gerindra_surabaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa tokoh perempuan mendapatkan posisi sebagai menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Berikut adalah profil singkat menteri dan wakil menteri srikandi Prabowo-Gibran.

Presiden Prabowo mengumumkan kabinetnya pada malam hari, Minggu (20/10/2024), didampingi oleh Wakil Presiden Gibran dan Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Masyarakat pun tak sabar ingin melihat kinerja para menteri dan wakil menteri, terutama para tokoh perempuan dengan latar belakang dan prestasi yang mentereng. Berikut adalah profil singkat mereka.

1. Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan)

Sri Mulyani merupakan satu-satunya menteri dari kabinet sebelumnya yang kembali diajukan. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi terkemuka di Indonesia dengan pengalaman yang luas, baik di kancah nasional maupun internasional.

Baca Juga: 10 Menteri Terkaya Prabowo-Gibran versi LHKPN, Bahlil Peringkat 5

Dengan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi dari University of Illinois at Urbana-Champaign, Sri Mulyani memiliki rekam jejak yang mentereng, terutama saat menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Ia memiliki kontribusi besar dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dan mengelola utang negara, sehingga membuatnya beberapa kali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia.

Perannya juga sangat penting dalam menghadapi krisis keuangan global dan pandemi COVID-19. Oleh karena itu, tak mengherankan jika ia kembali dipercaya untuk mengisi posisi strategis di pemerintahan baru.

2. Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital)

Meutya Hafid adalah figur yang sudah dikenal di dunia politik Indonesia. Lahir pada 3 Mei 1978, ia memulai karier sebagai jurnalis televisi sebelum akhirnya memasuki dunia politik.

Sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memperlihatkan kemampuannya dalam bidang diplomasi dan keamanan. Pengalamannya sebagai jurnalis, termasuk ketika disandera di Irak pada 2005, membuatnya semakin dikenal sebagai tokoh publik yang tangguh.

Baca Juga: Jejak Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pilihan Prabowo Anak Aktivis Partai Masyumi

Dalam hal pendidikan, Meutya meraih gelar sarjana teknik manufaktur dari Universitas New South Wales, Australia, dan gelar magister dalam ilmu politik dari Universitas Indonesia.

3. Rini Widyantini (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)

Rini Widyantini menggantikan Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Ia bukanlah sosok baru di kementerian ini, karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan di Asisten Deputi Urusan Pelaksanaan Kebijakan pada tahun 1997.

Rini memiliki pengalaman kerja yang luas, mulai dari Kepala Subbidang Penyusunan Kebijakan Kelembagaan Non Departemen hingga Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian PANRB dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana.

4. Widiyanti Putri Wardhana (Menteri Pariwisata)

Widiyanti Putri Wardhana merupakan tokoh penting di dunia bisnis dan sosial yang berasal dari keluarga konglomerat. Ia aktif sebagai Komisaris PT Teladan Prima Agro dan juga mengelola berbagai organisasi sosial, termasuk Yayasan Jantung Indonesia dan Yayasan Kawula Madani.

Widiyanti memiliki komitmen dalam memajukan sektor kesehatan dan sosial yang telah diakui secara luas. Dengan latar belakangnya, ia memiliki visi besar untuk membawa perubahan signifikan melalui kebijakan sosial yang pro-rakyat.

5. Arifatul Choiri Fauzi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

Arifatul Choiri Fauzi dikenal sebagai seorang aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki peran penting di organisasi Muslimat NU. Selain menjabat sebagai anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI), Arifatul juga aktif memperjuangkan isu-isu terkait pemberdayaan perempuan dalam Islam.

Kiprahnya di NU menjadikannya salah satu tokoh berpengaruh dalam pengembangan kebijakan keagamaan dan sosial di Indonesia.

6. Ribka Haluk (Wakil Menteri Dalam Negeri)

Ribka Haluk adalah seorang perempuan tangguh dari Papua. Lahir pada 10 Januari 1971, ia saat ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua Tengah, menjadikannya gubernur perempuan pertama dari wilayah Papua.

Sebelum menjabat sebagai gubernur, Ribka telah mencapai berbagai prestasi di dunia birokrasi, termasuk menjabat sebagai Bupati Yalimo dan Mappi. Dengan gelar doktor dari Universitas Cenderawasih, Ribka membawa pengalaman yang luas dalam tata kelola pemerintahan daerah, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

7. Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)

Stella Christie merupakan profesor, guru besar, dan peneliti di Tsinghua University, Beijing, China. Stella menyelesaikan S1 di Universitas Harvard, Fakultas Psikologi, dan lulus dengan predikat magna cum laude pada tahun 2004. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S3 di Northwestern University dengan fokus pada psikologi kognitif.

Sebagai ilmuwan di bidang ilmu kognitif, Stella telah membuat kontribusi signifikan dalam penelitian, dengan beberapa karyanya diterbitkan di Journal of Cognition and Development, termasuk artikel terbaik tahun 2010. Keahlian dan pengalaman internasionalnya diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga dalam kabinet Prabowo-Gibran, terutama di bidang pendidikan dan riset di Indonesia.

8. Christina Aryani (Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI)

Christina Aryani memiliki segudang pengalaman menarik dan mencuri perhatian publik saat Mahkamah Konstitusi (MK) menangani sengketa Pilpres 2019. Sebelum terjun ke politik, ia berprofesi sebagai pengacara dengan latar belakang hukum dan kini sedang menyelesaikan penelitian untuk meraih gelar doktor ilmu hukum di Universitas Indonesia.

Pada 2019, Christina terpilih sebagai anggota DPR RI DKI Jakarta II dan menjabat di Komisi I hingga 2024. Kinerjanya selama menjabat di Komisi I mendapat apresiasi karena fokus pada program perlindungan perempuan, anak, dan pekerja migrasi. 

Namanya menjadi terkenal saat membahas Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS), di mana ia dijuluki Srikandi RUU TPKS karena dedikasinya pada isu-isu penting bagi perempuan dan anak.

Pada peringatan Hari Pahlawan 2022, ia meluncurkan film dokumenter "Mencari Kehidupan" bekerja sama dengan TVRI, bertujuan mengedukasi masyarakat tentang perdagangan orang.

9. Dyah Roro Esti Widya Putri (Wakil Menteri Perdagangan)

Dyah Roro Esti Widya Putri adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur X, yang meliputi Kabupaten Gresik dan Lamongan, sejak tahun 2019.

Sebagai warga Indonesia, perempuan yang akrab disapa Esti ini telah tinggal di lima negara sepanjang hidupnya, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Cina, Vietnam, dan Indonesia, yang membentuknya menjadi sosok yang berwawasan global.

Kiprahnya dalam mendirikan Institut Energi dan Lingkungan Indonesia (IE2I), sebuah LSM yang berlokasi di Jakarta, juga patut diapresiasi karena bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pemanasan global dan dampak negatif dari perubahan iklim.

10. Diana Kusumastuti (Wakil Menteri Pekerjaan Umum)

Diana Kusumastuti adalah seorang birokrat Indonesia yang memiliki reputasi kuat dalam bidang infrastruktur dan pembangunan. Dengan latar belakang pendidikan yang solid, ia menjadi sosok penting dalam bidang arsitektur dan pembangunan.

Puncak kariernya terjadi ketika ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Desember 2020. Selama menjabat, Diana aktif mengembangkan berbagai kawasan pembangunan, termasuk megaproyek Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Selain itu, Diana juga menjabat sebagai komisaris PT Brantas Abipraya (Persero) sejak 31 Januari 2023, berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN.

11. Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka (Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN)

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka adalah seorang model, pembawa acara, dan jurnalis yang juga berperan dalam politik sebagai anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia pernah meraih penghargaan sebagai juara favorit di pemilihan Wajah Femina 2000.

Isyana lulus dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia pada 2003 dan memulai kariernya di Trans TV sebagai reporter. Ia kemudian bekerja di TV7, RCTI, dan Metro TV, meliput berbagai peristiwa penting dan mewawancarai tokoh ternama.

Pada 2014, ia beralih ke dunia politik dengan menginisiasi berdirinya PSI dan terpilih sebagai ketua DPP PSI. Iabisa  juga terlibat dalam beberapa film, termasuk "Habibie & Ainun" dan "2014: Siapa di Atas Presiden?".

12. Ni Luh Puspa (Wakil Menteri Pariwisata)

Ni Luh merupakan jurnalis Kompas TV yang lahir di Singaraja, Bali. Sebelum memasuki dunia jurnalistik, Ni Luh bekerja di berbagai bidang, termasuk sebagai asisten rumah tangga, sales, dan cleaning service, untuk membantu menghidupi keluarganya dan adiknya. Meskipun menghadapi ejekan karena kuliah di usia lebih tua, ia berhasil lulus dan menjadi presenter di Kompas TV pada 2022.

Karier jurnalistik Ni Luh dimulai pada 2010 saat magang di radio lokal di Makassar, dan pada 2012, ia bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter sambil menyelesaikan pendidikan di STIE Nobel Indonesia, lulus pada 2016. Pada 2018, ia bergabung dengan Kompas TV, di mana ia dikenal luas dan mendapatkan program sendiri yang membahas isu sosial, politik, dan budaya.

13. Irene Umar (Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif)

Irene Umar merupakan CEO dan pendiri W3GG serta Managing Partner di Discovery Nusantara Capital (DNC), dengan reputasi yang kuat di bidang keuangan, investasi, dan kontribusi sosial untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Ia meraih gelar Bachelor of Arts in Economics dengan predikat Magna Cum Laude dari President University.

Sebelum memasuki sektor ekonomi kreatif, Irene berkarier di perbankan sebagai Associate Director di Standard Chartered Bank (SCB), bekerja di berbagai negara seperti UAE, India, dan Singapura, dan menangani sektor penting seperti shipping finance dan project finance. Pengalaman internasional ini memberinya wawasan luas tentang keuangan global.

14. Veronica Tan (Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

Veronica Tan dikenal sebagai mantan istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta seorang pengusaha dan filantropis yang berkomitmen. Perempuan yang lahir di Medan pada Desember 1977 ini mendirikan Yayasan Waroeng Imaji yang berfokus pada pemberdayaan anak-anak di rumah susun DKI Jakarta melalui seni dan budaya. 

Di bidang kesehatan, Veronica terlibat aktif melalui perusahaannya, LoveCare, yang menyediakan layanan kesehatan profesional. Berbagai inisiatifnya mencerminkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial, menjadikannya sosok yang berpotensi membawa semangat perubahan positif sebagai kandidat menteri di pemerintahan mendatang.

Demikianlah profil singkat menteri dan wakil menteri srikandi Prabowo-Gibran.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI