"Itulah yang terjadi ketika orang tidak bisa mengendalikan diri," kata Gus Dur.
Prabowo-Megawati
Hubungan antara Prabowo dan Megawati mengalami pasang surut. Pertemanan keduanya mulai terjalin saat Megawati selaku presiden menyelamatkan Prabowo dari status stateless atau warga yang tidak bernegara.
Presiden ke-5 RI itu memarahi Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena telah membuat Prabowo terlantar. Setelahnya, mereka bergabung sebagai capres-cawapres dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009.
Kontestasi tersebut juga menjadi awal mula retaknya hubungan Megawati dan Prabowo. Keduanya pada 16 Mei 2009 menekan perjanjian di Istana Batu Tulis, Bogor atau yang dikenal sebagai Perjanjian Batu Tulis.
Prabowo sempat ingin peran wapres dikuatkan seperti perdana menteri. Mega menolak hal itu karena dianggap menentang konstitusi. Prabowo akhirnya menerima kesepakatan karena dijanjikan bakal didukung pada Pilpres 2014.
Namun, ia malah dikhianati oleh Megawati karena Ketum PDIP itu malah menyokong Jokowi bahkan sampai Pilpres 2019. Prabowo juga kembali ditikung pada Pilpres 2024 karena Mega mendukung Ganjar Pranowo.
Prabowo-SBY
Selanjutnya yang dibahas adalah hubungan Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya sama-sama pernah berkarier di dunia militer sebelum akhirnya aktif sebagai politisi dan presiden RI.
Baca Juga: Komisarisnya Jadi Menteri Pariwisata, Saham TLDN Justru 'Kebakaran' Aksi Jual Membludak
Adapun perselisihan mereka sendiri terjadi dalam ranah politik. Prabowo dan SBY pernah menjadi rival dalam Pilpres 2009. Saat itu, SBY berhasil mengalahkan Prabowo yang menjadi wakil dari Megawati Soekarnoputri.