Akhir Manis Jejak Hubungan Prabowo Subianto dan Para Mantan Presiden, Sempat Kecewa dengan Mertua Sendiri

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 21 Oktober 2024 | 11:56 WIB
Akhir Manis Jejak Hubungan Prabowo Subianto dan Para Mantan Presiden, Sempat Kecewa dengan Mertua Sendiri
Pelantikan presiden Prabowo Subianto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Pelantikan tersebut dilakukan melalui Sidang Paripurna MPR RI di pada Minggu (20/10/2024) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam unggahannya di Instagram pribadi, Prabowo membagikan potret bersama mantan-mantan presiden RI. Mulai dari Soeharto hingga Jokowi, berikut hubungannya dengan tokoh-tokoh tersebut.

Prabowo-Soeharto

Hubungan antara Prabowo-Soeharto adalah mantan menantu dan mertua. Prabowo sempat menikahi putri presiden ke-2 itu, yakni Titiek Soeharto. Dari pernikahan ini, mereka pun dikaruniai seorang anak bernama Didiet.

Baca Juga: Komisarisnya Jadi Menteri Pariwisata, Saham TLDN Justru 'Kebakaran' Aksi Jual Membludak

Prabowo Subianto sendiri di era Orde Baru memiliki karier mentereng di dunia militer. Pasalnya, ia menjabat Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) di masa-masa akhir pemerintahan Soeharto.

Namun, jabatannya itu lengser seiring dengan runtuhnya kekuasaan sang mertua, pada 21 Mei 1998. Prabowo diturunkan oleh BJ Habibie satu hari setelah transisi kepresidenan karana ia dikhawatirkan akan melakukan kudeta.

Saat diusut, sebuah fakta menghujam jantung Prabowo. Pelengserannya itu ternyata bukan murni keinginan Habibie. Eks Menteri Pertahanan itu diturunkan atas rekomendasi mertuanya sendiri, yakni Presiden Soeharto.

"Jadi waktu saya jumpa Pak Habibie, saya tanya pak Habibie, Pak Habibie apa tahu rencana pergantian saya? tahu [kata Habibie] apa ini keputusan bapak benar katanya," kata Prabowo dalam video lamanya di perbincangan bersama Andy F Noya.

Prabowo yang mengetahui hal tersebut langsung kecewa. Ia mengaku merasa dikhianati oleh mertuanya sendiri. Meski begitu, ia saat ini sepertinya sudah tidak mempermasalahkan momen lawas itu.

Baca Juga: Pendidikan dan Karir Nasaruddin Umar, Menteri Agama Baru Lulusan Kanada

"Ya mungkin tadi ya kalau saya lihat kan saya syok saya kecewa tapi kalau sekarang setelah sekian tahun saya lebih menerima," ungkap Prabowo.

Prabowo-BJ Habibie

Prabowo sempat memiliki hubungan yang kurang baik dengan BJ Habibie. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa presiden ke-3 RI itu memecat Prabowo dari posisi Pangkostrad seiring dengan lengsernya Soeharto.

Usai pemecatan itu, Prabowo menghadap Habibie dan meminta mengembalikan jabatannya. Habibie dengan tegas menolak serta menawarkan posisi lain. Namun, penawaran tersebut ditolak oleh Prabowo.

Meski ada perasaan kesal, Prabowo sepertinya tidak membawa hal itu terus menerus bersemayam di pikirannya. Ini terbukti dari ia yang turut hadir dalam prosesi pemakaman Habibie beberapa tahun silam.

Prabowo-Gus Dur

Beberapa kali, Prabowo mengungkap kedekatannya dengan keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia bahkan mengaku pernah menjadi tukang pijit presiden ke-4. Kejelasan cerita ini lalu ditulis dalam buku.

Tepatnya yang berjudul Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President (2022:239) karya Greg Barton. Ia menuliskan Prabowo datang bersama konvoi kendaraan militer ke kediaman Gus Dur di Ciganjur.

Ia datang pada 15 Mei pukul 02.00 dan begitu sampai langsung dipersilakan masuk ke kamar Gus Dur yang sudah tertidur. Prabowo saat itu berlutut di dekat kasur Gus Dur dan memijat kakinya sembari menangis.

"Prabowo berlutut di ujung tempat tidur dan memijat-mijat kaki Gus Dur. Dan tak lama, Gus Dur pun bangun dan Prabowo segera menangis putus asa untuk meyakinkan bahwa dia adalah korban fitnah. Dia menegaskan bahwa tidak terlibat dalam kekerasan meski cerita tersebut memojokkan dirinya dan beredar di kota," tulis Barton dalam buku itu.

Gus Dur kemudian memberi respon blak-blakan. Ia mengatakan bahwa hal tersebut akan terjadi pada orang yang sulit mengendalikan diri. Merasa tak puas dengan jawaban itu, Prabowo pun bergegas pulang.

"Itulah yang terjadi ketika orang tidak bisa mengendalikan diri," kata Gus Dur.

Prabowo-Megawati

Hubungan antara Prabowo dan Megawati mengalami pasang surut. Pertemanan keduanya mulai terjalin saat Megawati selaku presiden menyelamatkan Prabowo dari status stateless atau warga yang tidak bernegara.

Presiden ke-5 RI itu memarahi Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena telah membuat Prabowo terlantar. Setelahnya, mereka bergabung sebagai capres-cawapres dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. 

Kontestasi tersebut juga menjadi awal mula retaknya hubungan Megawati dan Prabowo. Keduanya pada 16 Mei 2009 menekan perjanjian di Istana Batu Tulis, Bogor atau yang dikenal sebagai Perjanjian Batu Tulis.

Prabowo sempat ingin peran wapres dikuatkan seperti perdana menteri. Mega menolak hal itu karena dianggap menentang konstitusi. Prabowo akhirnya menerima kesepakatan karena dijanjikan bakal didukung pada Pilpres 2014.

Namun, ia malah dikhianati oleh Megawati karena Ketum PDIP itu malah menyokong Jokowi bahkan sampai Pilpres 2019. Prabowo juga kembali ditikung pada Pilpres 2024 karena Mega mendukung Ganjar Pranowo.

Prabowo-SBY

Selanjutnya yang dibahas adalah hubungan Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya sama-sama pernah berkarier di dunia militer sebelum akhirnya  aktif sebagai politisi dan presiden RI.

Adapun perselisihan mereka sendiri terjadi dalam ranah politik. Prabowo dan SBY pernah menjadi rival dalam Pilpres 2009. Saat itu, SBY berhasil mengalahkan Prabowo yang menjadi wakil dari Megawati Soekarnoputri.

Prabowo-Jokowi

Hubungan antara Prabowo-Jokowi juga sempat kurang baik saat keduanya menjadi rival pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Namun, mereka berakhir damai usai Prabowo ditunjuk sebagai Menhan di pemerintahan Jokowi.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI