Suara.com - Ibu Prabowo Subianto adalah Dora Marie Sigar. Dora Marie Siregar lahir pada 21 September 1921 di Manado, Sulawesi Utara. Ia berasal dari keluarga terpandang Minahasa, dengan garis keturunan campuran Minahasa dan Jerman.
Keluarga besarnya memiliki latar belakang pendidikan dan sosial yang cukup kuat. Ayahnya, Philip Fredrik Laurens Sigar, adalah pejabat pemerintahan (ambtenaar) di Manado dan anggota Volksraad (Dewan Rakyat) pada masa kolonial
Pendidikan Dora menunjukkan kecerdasan sejak usia dini, sehingga pada usia 12 tahun ia dikirim ke Belanda untuk menempuh pendidikan.
Di Belanda, Dora bersekolah di Christelijk Hogere Burger School, sebuah sekolah menengah Kristen di Utrecht. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Dora melanjutkan studi keperawatan, khususnya ilmu keperawatan pasca bedah di salah satu universitas ternama di Belanda. Di sini, Dora juga mulai terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan Indonesia, khususnya yang bersifat politis
Baca Juga: Jokowi Pulang ke Solo Pakai Pesawat TNI AU, Prabowo Ikut Melepas
Pertemuan dengan ayah Prabowo Subianto, Sumitro Djojohadikusumo dengan Dora terjadi di Belanda. Sumitro Djojohadikusumo, yang merupakan seorang ekonom dan tokoh perjuangan Indonesia sempat menjalani perawatan di Belanda kala itu.
Hubungan mereka mulai terjalin ketika Dora menjadi perawat Sumitro setelah ia menjalani operasi usus besar di Belanda. Mereka menikah pada 7 Januari 1947 di tengah masa sulit akibat situasi politik pasca-kemerdekaan Indonesia
Karir dan Peran sebagai Ibu
Meskipun Dora tidak terjun langsung dalam dunia politik atau pemerintahan, ia memiliki peran besar dalam mendampingi Sumitro selama kariernya sebagai ekonom dan tokoh politik Indonesia.
Ketika Sumitro menjadi Menteri di beberapa kabinet, Dora sering kali menjadi tulang punggung keluarga, terutama saat Sumitro menjadi buronan karena dituduh terlibat dalam kasus politik dan ekonomi.
Baca Juga: Gratis! Unduh Foto Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming di Sini
Sebagai ibu dari empat anak, termasuk Prabowo Subianto, Dora mendidik anak-anaknya dengan kuat, terlepas dari berbagai kesulitan yang dihadapi keluarga. Dora dan Sumitro membesarkan anak-anak mereka di tengah lingkungan yang berbeda keyakinan, menciptakan keluarga yang beragam secara agama dan budaya
Akhir Hayat Dora Marie Sigar meninggal pada 23 Desember 2008 di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pada usia 87 tahun. Dia dikenang sebagai sosok istri yang setia, ibu yang penuh kasih, serta individu berpendidikan yang berperan penting dalam mendampingi salah satu tokoh penting Indonesia, Sumitro Djojohadikusumo.
Ia diketahui memiliki empat anak, yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono (istri Soedradjad Djiwandono) dan Marjani Ekowati le Maistre, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.