Ada banyak hal menarik selama proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dilaksanakan tadi pagi, Minggu (20/10/2024). Pelantikan yang dilaksanakan di Kompleks Gedung DPR/MPR RI, Jakarta ini mendapat antusiasme yang ramai dari masyarakat.
Prabowo Subianto selaku Presiden terpilih tiba di tempat pelantikan sekitar pukul 09.00 WIB. Ia turun dari kendaraan pribadinya lalu berjalan masuk ke dalam Gedung Nusantara. Baik Prabowo maupun sang Wakil Presiden, Gibran Rakabuming, kompak mengenakan baju tradisional Betawi lengkap dengan atasan jas serta kain yang melilit pinggang.
Gibran Rakabuming diketahui tiba ditempat pelantikan pada pukul 08.30 WIB ditemani sang istri, Selvi Ananda. Wakil Presiden terpilih ini turun dari kendaraan pribadinya dan masuk ke ruangan.
Pakaian adat Betawi yang dikenakan Gibran Rakabuming ini pun berhasil menarik perhatian. Banyak yang penasaran dengan filosofi serta makna dari baju adat Betawi yang dikenakan sang Wakil Presiden.
Baca Juga: Sempat Ngobrol dengan Anies saat Pelantikan Prabowo-Gibran, Puan: Insha Allah Ada Pertemuan
Filosofi Baju Adat Betawi
Adat Betawi sendiri merupakan salah satu warisan budaya dengan kekayaan nilai sejarah serta filosofi yang mencerminkan identitas warga Betawi. Baju adat ini tidak hanya menjadi simbol budaya atau adat belaka, tetapi juga menggambarkan sebuah perpaduan budaya dari suku dan bangsa yang pernah singgah di Batavia.
Baju adat Betawi ini seringkali dipakai pada acara-acara resmi atau formal, seperti acara pernikahan, festival budaya adat, wisuda, termasuk pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan pada pagi hari tadi.
Merangkum sejumlah sumber, ada beberapa pesan filosofis yang terkandung pada baju adat Betawi, di antaranya adalah pesan terkait nilai kesopanan, kesederhanaan, serta keagamaan. Baju Sadariah yang dikenakan oleh kaum pria berupa celana kain motif batik, kain sarung, dan peci menggambarkan karakter seorang pria Betawi yang sederhana, religius, sekaligus berwibawa dan rendah hati.
Peci serta sarung yang dikenakan juga mempunyai makna sebagai simbol keagamaan dan identitas seorang Muslim dalam beribadah salat. Warna yang ada pada baju adat Betawi juga mempunyai makna tersendiri.
Baca Juga: Jokowi Pulang ke Solo Pakai Pesawat TNI AU, Prabowo Ikut Melepas
Pada zamannya, baju adat Betawi ini tidak diperbolehkan untuk dikenakan oleh sembarang orang. Dulunya baju adat ini sering dikenakan oleh para bangsawan dan demang atau pejabat daerah laki-laki Betawi.
Demikian ulasan singkat soal pesan filosofis di balik baju yang dikenakan oleh Gibran Rakabuming Raka saat pelantikan. Semoga bermanfaat, ya!
Kontributor : Rizky Melinda