Akronim yang Menggambarkan Generasi Z: Apa Arti dan Perbedaan YOLO, FOMO, dan FOPO?

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:22 WIB
Akronim yang Menggambarkan Generasi Z: Apa Arti dan Perbedaan YOLO, FOMO, dan FOPO?
Perbedaan YOLO, FOMO, FOPO (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Generasi Z memiliki karakteristik unik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satu ciri khas mereka adalah penggunaan akronim yang menggambarkan perasaan dan sikap mereka terhadap hidup. Tiga akronim yang paling sering kita dengar adalah YOLO, FOMO, dan FOPO. Apa sebenarnya arti dari ketiga akronim ini dan apa perbedaannya?

Istilah YOLO, FOMO dan FOPO merupakan singkatan dari istilah bahasa Inggris yang disebut juga sebagai bahasa gaul. Namun, lebih dari sekadar bahasa gaul, akronim tersebut juga bisa menunjukkan keadaan psikologis yang dapat menjerumus ke emosi negatif. Bahkan mereka yang mengalami YOLO, FOMO, FOPO ini bisa saja terjerumus ke dalam gaya hidup yang cenderung tidak baik.

Apa Itu YOLO, FOMO, FOPO?

Merangkum dari berbagai sumber, berikut pengertian dan perbedaan antara YOLO, FOMO dan FOPO.

1. YOLO (You Only Live Once)

YOLO merupakan kepanjangan dari You Only Live Once atau secara harfiah dapat diartikan sebagai Anda hidup hanya sekali. Istilah yang satu ini banyak digunakan untuk menggambarkan orang yang memanfaatkan setiap kesempatan demi menikmati hidupnya.

Merujuk pada maknanya, membuat bahasa gaul ini menjadi tren yang tak dapat dihindari dikalangan Gen Z dan milenial. Bahkan tren YOLO banyak diikuti dan dilakukan guna memotivasi orang lain bahwa dalam hidup yang hanya sekali ini jangan pernah kita menyia-nyiakannya.

Dibandingkan dengan FOMO, istilah YOLO ini bersifat positif. YOLO bisa mendorong seseorang untuk menikmati hidupnya tanpa harus memikirkan pendapat orang lain. Akan tetapi, apabila YOLO diterapkan secara berlebihan, bisa memberikan dampak negatif. Hal ini karena penerapan istilah YOLO secara berlebihan mengindikasikan seseorang tidak mempunyai kontrol atas apa saja yang memang perlu diperhatikan serta diperjuangkan dalam hidup ini.

Contoh YOLO: traveling ke negara impian dengan tabungan yang memang sudah dipersiapkan sejak lama. Selain itu, membeli barang yang diimpikan dan bermanfaat.

Baca Juga: Gen Z dan Milenial Paling Terbuka Sama Isu Kesehatan Mental, tapi Akses Pengobatan Masih Terbatas?

2. FOMO (Fear of Other People’s Opinions)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI