Gus Miftah, kembali menjadi pusat perhatian setelah melakukan kunjungan ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto pada Selasa, 15 Oktober 2024. Kehadirannya tersebut lantas memicu spekulasi bahwa ia mungkin telah ditawari jabatan penting dalam kabinet Prabowo. Tak pelak, dugaan itu membuat warganet ketar-ketir mengingat deretan kontroversi Gus Miftah.
Suara.com - Namun pendakwah yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu mengaku tidak diminta untuk menjadi wakil menteri oleh Prabowo Subianto. Ia mengungkapkan bahwa Presiden terpilih memintanya fokus pada isu-isu moderasi dan toleransi.
"Yang jelas bukan wakil menteri. Jadi bapak perintahkan untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi toleransi dan semacamnya," kata Gus Miftah membantah dugaan netizen usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Meski dikenal sebagai pendakwah, namun imej Gus Miftah di mata publik memang tak begitu bagus. Sebab, pemilik pondok pesantren Ora Aji ini sempat terlibat beberapa kontroversi.
Kontroversi Gus Miftah
Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah kontroversi Gus Miftah:
1. Dakwah di Kelab Malam
Gus Miftah selama ini dikenal dengan metode dakwahnya yang tidak biasa, salah satunya yaitu berdakwah di kelab malam. Menurutnya, dakwah harus menjangkau semua kalangan, termasuk orang-orang yang ada di tempat hiburan malam. Meski niatnya baik, namun metode ini sempat menuai kritik dari berbagai kalangan umat Islam yang menganggap dakwah di kelab malam tidak etis dan kurang pantas dilakukan oleh tokoh agama.
2. Kontroversi Wayang di Pondok Pesantren
Baca Juga: Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Dipanggil Prabowo Subianto, Dokter Tifa Beri Respons Menohok
Pada bulan Februari 2022, Gus Miftah jadi perbincangan setelah menggelar pertunjukan wayang di Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Kontroversi terjadi dalam pertunjukan usai terdapat adegan yang dinilai menghina Ustaz Khalid Basalamah, salah satu tokoh agama terkemuka. Setelah ramai dibahas di medsos, Gus Miftah mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut dan mengakui jika hal itu sudah memicu kegaduhan.