Bahlik diketahui mengambil topik disertasi berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia" yang tentu membutuhkan waktu penelitian yang panjang.
Disertasi tersebut juga sempat dipresentasikan dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang diketuai oleh sosok guru besar Ketut Surajaya dan beberapa promotor serta dosen penguji lainnya.
Tak heran jika publik kini mempertanyakan mengapa Bahlil bisa sebegitu cepat menyelesaikan studi S3 yang ia tempuh.
Beberapa pihak bahkan sampai kasihan dengan para dosen-dosen yang tak bisa mendapatkan privilese seperti Bahlil Lahadalia untuk lulus cepat.
"Kasihan dosen-dosenku yg lg berjuang untuk dpt gelar Doktor kalah cepat sama Bahlil,” celetuk seorang pengguna media sosial X.
Pengguna media sosial lainnya bahkan sampai mempertanyakan apakah studi yang ditempuh oleh Bahlil masuk akal atau tidak.
"Masuk: Februari 2023. Lulus: Oktober 2024. Total waktu S3: 18 bulan= 1,5 tahun. Dilakukan sambil menjabat menteri. Masuk akal?," sindir seorang warganet.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Prasmanan Mewah di Promosi Doktor Bahlil Lahadalia, Netizen: Makan Siang Gratis