Suara.com - Dalam menjalani kehidupan antarsesama manusia, ada kalanya terjadi kesalahpahaman yang mungkin sulit untuk dimaafkan begitu saja. Bahkan sebagian orang, terkadang masih mengingat kejadian tak menyenangkan yang dilakukan orang lain meskipun sudah memaafkannya. Lantas bagaimanakah hukum memaafkan tapi tidak melupakan?
Islam sendiri sangat memuliakan orang yang dengan ikhlas memaafkan kesalahan maupun perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya. Mengingat, perkara memaafkan merupakan suatu hal yang lebih sulit untuk dilakukan daripada meminta maaf, terlebih bila hati sudah sangat tersakiti atas perkataan atau perbuatan orang lain.
Dikutip dari Instagram @ayah_amanah, Ustaz Hanan Attaki menjelaskan perihal masalah seseorang yang telah memaafkan namun tidak melupakannya.
Hukum Memaafkan Tapi Tidak Melupakan
Kita mungkin pernah mencoba untuk ikhlas memaafkan kesalahan yang diperbuat orang lain, namun karena masih teringat akan sakitnya, tak jarang kita tidak bisa melupakan kesalahan mereka. Hal tersebut ternyata diperbolehkan dalam Islam. Sebab perkara serupa pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW, saat bertemu dengan pembunuh pamannya, yaituWahsi.
"Salah satu contoh batasan emosial yang pernah Nabi contohkan adalah ketika Nabi bertemu dengan pembunuh pamannya setelah fathum Makkah," kata ustaz Hanan Attaki.
Diceritakan kala itu, Nabi Muhammad SAW sudah memaafkan kesalahan yang diperbuat Wahsi karena membunuh pamannya. Meski Wahsi sudah meminta maaf, bertaubat, dan masuk Islam, namun Nabi menyarankan agar lebih baik tidak menemuinya.
"Ketika Nabi bertemu Wahsi, Nabi tidak bisa melupakan kejadian di Uhud ketika Wahsi membunuh Hamzah, pamannya," lanjutnya.
Kejadian itu menandakan bahwa seseorang bisa memaafkan orang lain, namun wajar jika sulit untuk melupakannya. Sehingga lebih baik untuk menghindari bertemu dengan orang yang telah menyakiti hati kita. Sebab dengan demikian, bisa meminimalisir rasa sakit hingga dendam yang bisa saja timbul saat terus-terusan bertemu atau berinteraksi dengan orang yang bersangkutan.
Baca Juga: Pandangan Hukum Islam Membunuh Karena Membela Diri, Apakah Berdosa?
Meski diperbolehkan memaafkan namun tidak bisa melupakan hingga lebih baik tidak bertemu, satu hal yang perlu diingat umat muslim adalah untuk tidak memutus tali silaturahmi. Sebab perbuatan itu tidak baik dan tidak mendapat kemuliaan dari Allah SWT.