Begini Hukum Memaafkan Tapi Tidak Melupakan Menurut Ustaz Hanan Attaki

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 19:37 WIB
Begini Hukum Memaafkan Tapi Tidak Melupakan Menurut Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki (Instagram/@hanan_attaki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam menjalani kehidupan antarsesama manusia, ada kalanya terjadi kesalahpahaman yang mungkin sulit untuk dimaafkan begitu saja. Bahkan sebagian orang, terkadang masih mengingat kejadian tak menyenangkan yang dilakukan orang lain meskipun sudah memaafkannya. Lantas bagaimanakah hukum memaafkan tapi tidak melupakan?

Islam sendiri sangat memuliakan orang yang dengan ikhlas memaafkan kesalahan maupun perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya. Mengingat, perkara memaafkan merupakan suatu hal yang lebih sulit untuk dilakukan daripada meminta maaf, terlebih bila hati sudah sangat tersakiti atas perkataan atau perbuatan orang lain.

Dikutip dari Instagram @ayah_amanah, Ustaz Hanan Attaki menjelaskan perihal masalah seseorang yang telah memaafkan namun tidak melupakannya.

Hukum Memaafkan Tapi Tidak Melupakan

Baca Juga: Pandangan Hukum Islam Membunuh Karena Membela Diri, Apakah Berdosa?

Kita mungkin pernah mencoba untuk ikhlas memaafkan kesalahan yang diperbuat orang lain, namun karena masih teringat akan sakitnya, tak jarang kita tidak bisa melupakan kesalahan mereka. Hal tersebut ternyata diperbolehkan dalam Islam. Sebab perkara serupa pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW, saat bertemu dengan pembunuh pamannya, yaituWahsi.

"Salah satu contoh batasan emosial yang pernah Nabi contohkan adalah ketika Nabi bertemu dengan pembunuh pamannya setelah fathum Makkah," kata ustaz Hanan Attaki.

Diceritakan kala itu, Nabi Muhammad SAW sudah memaafkan kesalahan yang diperbuat Wahsi karena membunuh pamannya. Meski Wahsi sudah meminta maaf, bertaubat, dan masuk Islam, namun Nabi menyarankan agar lebih baik tidak menemuinya.

"Ketika Nabi bertemu Wahsi, Nabi tidak bisa melupakan kejadian di Uhud ketika Wahsi membunuh Hamzah, pamannya," lanjutnya.

Kejadian itu menandakan bahwa seseorang bisa memaafkan orang lain, namun wajar jika sulit untuk melupakannya. Sehingga lebih baik untuk menghindari bertemu dengan orang yang telah menyakiti hati kita. Sebab dengan demikian, bisa meminimalisir rasa sakit hingga dendam yang bisa saja timbul saat terus-terusan bertemu atau berinteraksi dengan orang yang bersangkutan.

Baca Juga: Heboh Cincin Kawin Azizah Salsha Dicari Keberadaannya, Menurut Hukum Islam Gimana?

Meski diperbolehkan memaafkan namun tidak bisa melupakan hingga lebih baik tidak bertemu, satu hal yang perlu diingat umat muslim adalah untuk tidak memutus tali silaturahmi. Sebab perbuatan itu tidak baik dan tidak mendapat kemuliaan dari Allah SWT.

Tips Melupakan Kesalahan Orang Lain

Apabila terus mengingat kesalahan orang lain meski sudah mencoba ikhlas memaafkannya, maka sebaiknya perasaan itu dihindari atau dihilangkan. Meski tidak mudah, berikut tips untuk melupakan kesalahan orang lain yang bisa diterapkan:

1. Membalas Kejahatan dengan Kebaikan

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS. Fushilat: 34)

Apabila ada orang yang menyakiti kita, balaslah dengan kebaikan. Maka, Allah SWT-lah yang akan membuat kita lupa akan kesalahan orang lain. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih tenang dan damai. 

2. Sabar dalam Prosesnya

"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 35)

Dalam perihal melupakan, tak jarang prosesnya sangat lama. Sebab melupakan memang butuh proses dan tidak bisa dilakukan hanya dalam sekejap. Begitu pula melupakan kesalahan orang lain, kita harus menjalani prosesnya dengan sabar.

3. Tidak mengungkit kesalahannya

Karena diselimuti rasa kesal dan marah, tak jarang seseorang akan mengungkit kesalahan mereka dengan orang lain. Jika hal ini terjadi, maka yang ada kita akan terus mengingatnya dan menimbulkan rasa dendam di hati.

Demikian penjelasan mengenai hukum memaafkan tapi tidak melupakan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mulia karena ikhlas memaafkan kesalahan orang lain.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI