Amanda Katili Niode Luncurkan Buku Refleksi Perjalanan Lawan Krisis Iklim

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 17:45 WIB
Amanda Katili Niode Luncurkan Buku Refleksi Perjalanan Lawan Krisis Iklim
Amanda Katili Niode, PhD.meluncurkan buku “Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi.” (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka 15 tahun berdirinya Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niode, PhD., meluncurkan buku “Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi.”

Acara berlangsung di Finders Café by Oppo Indonesia, Jakarta Selatan, dihadiri aktivis lingkungan, generasi muda, dan tokoh masyarakat, seperti Kartini Sjahrir, Erna Witoelar, Tantrie Soetjipto, dan Rachmat Witoelar.

Buku dengan lebih dari 400 halaman ini mengisahkan perjalanan Amanda dalam menghadapi krisis iklim serta transformasi pribadinya dalam kepemimpinan dan komunikasi.

Amanda menyatakan judul “Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi,” menyiratkan esensi perjalanan panjang selama 50 tahun yang tidak hanya sebagai cerita pribadi tetapi juga refleksi atas waktu, evolusi personal dan profesional dalam pemikiran atau strategi advokasi lingkungan, perubahan iklim dan keberlanjutan.

Baca Juga: Generasi Muda Soroti Krisis Iklim, Apa Gagasan yang Ditawarkan 3 Capres-Cawapres 2024

Amanda Katili Niode, PhD.meluncurkan buku “Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi.” (Dok. Istimewa)
Amanda Katili Niode, PhD.meluncurkan buku “Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi.” (Dok. Istimewa)

Ditulis dengan gaya naratif yang kuat, Amanda memadukan kisah inspiratif dan wawasan mendalam, menunjukkan bahwa tantangan lokal hingga global dapat memicu perubahan signifikan.

"Harapan saya, pembaca dapat membangun inspirasi untuk beraksi, atau menambah kekuatan dalam refleksi, bahkan menulis kisah masing-masing dengan narasi menjaga bumi," ujar Amanda. 

Buku ini juga dilengkapi 17 testimoni dari tokoh seperti Emil Salim, Rachmat Gobel, Suzy Hutomo, hingga Gita Wirjawan. Dalam sambutannya, Amanda berharap buku ini bisa menginspirasi pembaca untuk beraksi dalam menjaga bumi.

Peringatan ini juga menjadi momentum penting untuk menggerakkan aksi nyata melawan krisis iklim. Sambil menikmati kudapan ramah iklim dari Seroja Bake, para aktivis muda berbagi cerita tentang kontribusi mereka dalam gerakan ini.

Baca Juga: Fenomena Youthwashing Dalam Isu Krisis Iklim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI