Kurangi Beban Bumi, Ini Panduan Mengurangi Limbah Rumah Tangga

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 17:17 WIB
Kurangi Beban Bumi, Ini Panduan Mengurangi Limbah Rumah Tangga
Ilustrasi limbah rumah tangga (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap hari, kita menghasilkan begitu banyak sampah. Mulai dari kemasan makanan, botol plastik, hingga kertas bekas. Padahal, limbah yang menumpuk ini dapat mencemari lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup planet kita. Yuk, kita mulai dari hal kecil dengan mengurangi limbah rumah tangga.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, volume sampah di Indonesia sepanjang tahun 2023 mencapai 69,9 juta ton. Dari segi komposisi sampah tersebut, didominasi oleh sampah sisa makanan sebesar 41,6%. Sedangkan dari sisi sumber sampah, sampah terbanyak berasal dari rumah tangga sebesar 44,37%.

Pengelolaan sampah yang baik menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pelaku usaha maupun pembeli. Memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober, penting untuk menyadari pentingnya mengatasi sampah sisa makanan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Berikut tips yang dibagikan Tokopedia dan ShopTokopedia agar masyarakat bisa mengurangi sampah makanan di dapur sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengatasi pemborosan makanan.

Baca Juga: Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Sampah Rumah Tangga

1. Rencanakan menu mingguan yang cermat dan tepat agar hidangan selalu lezat 

Membuat rencana menu mingguan yang disesuaikan dengan jumlah bahan masakan menjadi langkah penting untuk mengurangi pemborosan makanan. Selain lebih hemat, langkah ini dapat mendukung masyarakat agar lebih sadar akan pola makan yang lebih sehat dan bergizi.

2. Simpan bahan makanan dengan tepat agar selalu segar dan tak terbuang

Agar sayur dan buah tetap segar ketika disimpan dalam lemari pendingin, sebaiknya menggunakan wadah berbahan aman untuk makanan (food grade) yang memiliki lubang udara supaya terhindar dari jamur atau bau tidak sedap. 

3. Manfaatkan sisa makanan untuk diolah kembali 

Baca Juga: Beredar Video Tumpukan Sampah di Aliran Sungai, Warga Keluhkan Bau Tidak Sedap

Sisa makanan yang masih layak untuk dikonsumsi, seperti nasi putih, dapat diolah kembali menjadi nasi goreng atau kerupuk rengginang. Agar kualitas bahan makanan tetap terjaga, simpanlah dalam wadah yang aman dan memiliki lubang aliran udara. 

Selain nasi, ampas kopi yang tersisa setelah menyeduh kopi ternyata bisa memberikan manfaat lain. Misalnya, ampas kopi bisa digunakan kembali untuk menetralisir bau tidak sedap di ruangan atau pada sepatu. Bahkan ampas kopi dapat berfungsi sebagai bahan kompos alami yang berkontribusi pada kesehatan dan kesuburan tanah. 

4. Selalu menggunakan kemasan ramah lingkungan

Saat berbelanja, perhatikan jenis kemasan produk yang dibeli. Pilih kemasan yang dapat didaur ulang, biodegradable, atau reusable. Dengan memilih kemasan ramah lingkungan, kita turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

5. Pilih produk lokal untuk mendukung pelaku usaha lokal

Membeli produk lokal dapat mendukung keberlanjutan bisnis UMKM serta mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi pengiriman barang. 

Itulah 5 cara yang bisa diterapkan agar kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI