Suara.com - Sama-sama pernah berkarier jurnalis hingga kini menjadi politisi PSI, Isyana Bagoes Oka dan Grace Natalie dibanding-bandingkan. Di antaranya, terkait pemanggilan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan di kediaman Prabowo di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024), salah satu dari Isyana dan Grace tidak dilibatkan. Beda nasib keduanya perihal wacana menjadi menteri pun disorot publik.
Beda Nasib Isyana Vs Grace di Kabinet Prabowo
Isyana Bagoes Oka disebut-sebut bakal menjadi salah satu calon wakil menteri di pemerintahan Prabowo. Saat ditanya awak media, ia tidak banyak berbicara dan hanya mengaku siap ditempatkan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Profil Isyana Bagoes Oka, Mantan Jurnalis Diisukan Jadi Wakil Menteri di Kabinet Prabowo Subianto
"Kisi-kisi (pemanggilan tadi) sesuai bidang dan sesuai dengan apa yang jadi passion," beber Isyana, dikutip Rabu (16/10/2024).
Isyana memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter di sebuah stasiun televisi swasta, yakni Trans TV. Selang satu tahun, Isyana beralih posisi menjadi presenter sebuah program di Trans 7.
Lalu, pada tahun 2007, Isyana menjadi produser program Seputar Indonesia dan pembawa berita di RCTI. Dalam waktu yang bersamaan, ia juga meliput Pilpres Amerika Serikat, Tsunami Aceh, hingga Bom Bali II.
Lanjut pada tahun 2013, Isyana pindah ke Metro TV dan menjadi wartawan di Istana Presiden zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah itu, ia berkarier sebagai pembawa berita dan talkshow freelance.
Selama menjadi jurnalis, Isyana kerap mewawancarai tokoh-tokoh yang populer di dunia. Di antaranya mantan Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush hingga Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
Baca Juga: AS Ancaman Akan Hentikan Bantuan Militer untuk Israel Jika Tak Melakukan Hal Ini
Ia juga pernah mewawancarai bintang sepak bola Pep Guardiola, Javier Zanetti, Cesc Fabregas, serta Robert Pires. Namun, pada tahun 2014, ia bersama Grace Natalie dan Raja Juli Antoni berencana membentuk PSI.
Isyana pada tahun 2015 pun menyatakan mundur dari dunia jurnalistik dan mulai menjadi politisi yang menjabat Ketua DPP PSI. Keputusannya ini diakuinya terinspirasi dari mendiang sang nenek, Gedong Bagoes Oka.
Neneknya itu diketahui pernah menjadi anggota DPR dan MPR untuk Utusan Golongan Hindu. Di sisi lain, Isyana pada tahun 2019, bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin.
Isyana juga maju sebagai caleg dari PSI untuk daerah pemilihan atau dapil Banten III yang mencakup Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Perolehan suaranya saat itu tercatat 48,819.
Angka itu masuk ke dalam 10 besar perolehan suara teratas. Namun, suara nasional PSI tidak mencapai ''parliamentary threshold'' sebesar 4 persen. Oleh karenanya, Isyana Bagoes Oka gagal melaju sebagai anggota DPR RI.
Sementara itu, Grace Natalie sebelumnya digadang bakal menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Saat dikonfirmasi, ia tak membenarkan atau menepis kabar tersebut.
"Banyak versi yang beredar (soal Grace bakal menjadi menteri) entah dari mana sumbernya," ujar Grace Natalie kepada wartawan, pada Minggu (13/10/2024)
Namun, eks jurnalis itu tidak ikut dipanggil Prabowo ke kediamannya beberapa waktu lalu. Justru, mantan istri Ahok, yakni Veronica Tan yang diisukan bakal menjadi Menteri PPA. Hal ini diketahui dari pernyataannya kemarin.
Veronica Tan yang saat itu mengenakan baju warna putih, menyampaikan soal ibu dan anak serta mengaku siap melayani rakyat. Dari sini, ia bisa saja diberi kepercayaan untuk menjabat menteri atau wakil menteri PPA.
"Hari ini saya baru dipanggil Pak Teddy (ajudan Prabowo) untuk bertemu Pak Prabowo, semoga saya bisa melayani masyarakat ke depannya," ujar Veronica Tan.
"Bersama-sama kita membantu untuk masyarakat, ibu-ibu, anak-anak," lanjutnya.
Di sisi lain, Grace baru-baru ini ditunjuk sebagai salah satu komisarisBUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). Perubahan itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023.
Sebelum dikenal sebagai politisi, Grace Natalie lebih dulu berkarier sebagai wartawan. Ia punya banyak pengalaman sebagai pembawa acara di sejumlah staisun televisi, seperti SCTV, ANTV, hingga TVONE.
Kariernya sebagai jurnalis berakhir pada Juni 2012 saat Grace menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting. Dua tahun kemudian, ia mulai menggeluti ranah politik dengan menjadi salah satu pendiri PSI.
Grace pun dipercaya menjabat ketua umum pertama periode 2014 - 2021 sebelum akhirnya digantikan Kaesang. Di sisi lain, ia pernah maju nyaleg pada tahun 2019, namun berakhir gagal karena masih kalah suara.
Meski begitu, Grace tetap memiliki karier cemerlang sebagai Komisaris MIND ID. Selain itu, ia juga dilantik sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gajinya untuk jabatan ini diketahui mencapai Rp 51 juta.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti