Suara.com - Nama Bahlil Lahadalia kini menjadi sorotan. Warganet menyoroti gelar S3 Bahlil yang sekarang menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di kabinet Indonesia Maju.
Hal ini terungkap dalam unggahan akun X @/Ibr*****iar, beberapa waktu lalu. Ia membagikan tangkapan layar seputar data pendidikan Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam tangkapan layar itu, Bahlil terdaftar sebagai mahasiswa jenjang Doktor di Universitas Indonesia. Bahlil mengambil program studi Kajian Stratejik dan Global pada Februari 2023.
Pendidikan S3 Bahlil akan berakhir jika dinyatakan lulus pada Oktober 2024. Jika ditotal, ia hanya menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 tahun, tepatnya 15 bulan untuk mendapatkan gelar Doktor.

Hal itu membuat warganet merasa janggal dengan waktu tempuh pendidikan S3 Bahlil yang dirasa cukup singkat. Padahal, kuliah S3 pada umumnya ditempuh dalam waktu 3 tahun.
Apalagi, Bahlil saat itu ia masih menjabat sebagai Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang memiliki kegiatan cukup padat.
"Masuk: Februari 2023. Lulus: Oktober 2024. Total waktu S3: 18 bulan= 1,5 tahun. Dilakukan sambil menjabat menteri. Masuk akal?" tulis warganet.
Sementara itu, warganet lain turut menyoroti status biodata Bahlil di Universitas Indonesia. Dalam biodata itu, Bahlil status mahasiswanya masih aktif untuk periode 2024/2025 ganjil. Artinya, bisa disimpulkan bahwa ia masih belum lulus.
Kendati demikian, Bahlil dikabarkan akan menjalani sidang pada bulan ini. Sehingga, ia dapat dinyatakan lulus bulan Oktober 2024.
Baca Juga: Bahlil Sesumbar Perkembangan Mobil Listrik Dunia Tergantung pada Indonesia

Tentu saja, unggahan itu menimbulkan berbagai komentar negatif dari warganet. Ada yang mengatakan bahwa gelar bisa dipolitisasi di Indonesia hanya untuk sekedar pencitraan.