Suara.com - Fadli Zon menjadi salah satu orang yang dipanggil oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto ke kediamannya di bilangan Kertanegara. Belum diketahui secara pasti jabatan apa yang akan diberikan pada wakil ketua umum partai Gerindra ini.
Akan tetapi, seorang warganet X @mazzini_gsp menilai bahwa rekam jejak Fadli Zon membuatnya cukup kompeten menjadi menteri di bidang kebudayaan dan sejarah.
“Fadli Zon jadi menteri di bidang kebudayaan dan sejarah, di bidang ini @fadlizon harus diakui kompeten. Perpustakaan pribadi isi buku & arsip aja lokasi beda, ada pustakawan dan karyawan yg khusus mengurus koleksi bukunya,” tulis Mazzini.
Meski tak menyebut secara pasti, Fadli Zon menuturkan bahwa Prabowo memintanya menemukan kembali identitas Indonesia.
Baca Juga: Tak Kaget Raffi Ahmad Dipanggil Prabowo, Warganet Ungkit Gelar HC
“Cukup banyak (pesan khusus). Harus reinventing Indonesian Identity. Bagaimana kita menemukan kembali identitas Indonesia karena kita ini bangsa yang mega diversity,” ungkap Fadli Zon pada wartawan.
Lantas, bagaimana rekam jejak Fadli Zon di dunia pemerintahan selama ini? Berikut ulasannya.
Rekam jejak Fadli Zon
Memiliki nama lengkap Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc, pria kelahiran 1 Juni 1971 ini sudah cukup lama malang melintang di dunia politik. Pada kabinet pemerintahan Jokowi, Fadli Zon bahkan dipercaya menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014–2019.
Jauh sebelum itu, Fadli Zon memang sudah aktif menjalani kehidupan poliyik kampus. Ia beberapa kali memimpin demonstrasi di kampus UI pada era 90-an. Fadli Zon sendiri merupakan mahasiswa dari Program Studi Rusia, Universitas Indonesia.
Baca Juga: Pendidikan Mentereng Yovie Widianto, Musisi Senior Ikut Diundang Prabowo
Di luar itu, Fadli Zon sempat menjabat sebagai Sekjen dan Presiden Indonesian Studies (ISAFIS) tahun 1993–1995, pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996–1999), dan anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRPP) tahun 1996.
Karir politik Fadli Zon dimulai ketika ia menjadi anggota MPR RI tahun 1997–1999. Kala itu, ia mewakili golongan pemuda aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN.
Pada tahun 2008, bersama Prabowo Subianto, Fadli Zon mendirikan Partai Gerindra. Jabatan sebagai Wakil Ketua Umum telah ia pegang sejak pembentukan partai sampai saat ini.
Dengan dukungan partainya, Fadli Zon maju ke pemilu tahun 2014, bahkan berhasil terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI setelah dilantik oleh ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali.
Selagi menjabat sebagai wakil DPR RI, Fadli Zon terpilih menjadi ketua Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) tahun 2015–2019.
Usai menjabat sebagai wakil DPR RI, Fadli Zon melanjutkan karirnya di dunia politik sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI periode 2019–2024.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri