Rekam Jejak Meutya Hafid: Vokal Kritik Keamanan Siber Kini Dilirik Jadi Calon Menkominfo

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:46 WIB
Rekam Jejak Meutya Hafid: Vokal Kritik Keamanan Siber Kini Dilirik Jadi Calon Menkominfo
Potret Meutya Hafid. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meutya Hafid menjadi salah satu dari 49 tokoh yang dipanggil menghadap Calon Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. Politisi Golkar tersebut memenuhi undangan Prabowo di kediamannya yang berlokasi di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024).

Usai memenuhi panggilan itu, muncul dugaan kuat bahwa Meutya Hafid masuk daftar calon menteri Kabinet Prabowo. Ia digadang-gadang mendapatkan jatah sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Meutya Hafid sendiri pernah mengkritik keras Kominfo dan BSSN yang tidak memiliki backup data usai server Pusat Data Nasional (PDN) diretas ransomware.

Tak cukup di situ, Meutya Hafid juga punya rekam jejak yang mentereng di dunia media.

Baca Juga: Lama Tak Muncul ke Publik, Veronica Tan Menteri Apa?

Meutya Hafid bersama Prabowo Subianti di kantor Kemenhan RI. (Instagram)
Meutya Hafid bersama Prabowo Subianto di kantor Kemenhan RI. (Instagram)

Rekam Jejak Meutya Hafid: Awali karier sebagai seorang jurnalis

Sebelum terjun ke dunia politik, perempuan bernama lengkap Meutya Viada Hafid ini merupakan seorang jurnalis.

Sosok tamatan University of New South Wales (UNSW), Australia ini dahulu adalah pembawa berita di berbagai kanal pemberitaan besar di Tanah Air.

Meutya bahkan sempat menarik atensi publik kala dirinya meliput tsunami Aceh hingga Perang Irak.

Kala meliput Perang Irak, Meutya bahkan sempat disandera oleh sekelompok militan bersenjata bersama sang kameraman, Budiyanto.

Baca Juga: Senyum Fahri Hamzah Masuk Kabinet Prabowo, Dikasih Tugas Berat Ini

Kisah menegangkan Meutya Hafid juga dimuat dalam buku autobiografi karyanya sendiri yang bertajuk 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak.

Buku tersebut sempat mendapat apresiasi dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjabat sebagai Presiden RI.

Tak sampai di situ, Meutya Hafid juga menyabet penghargaan internasional yakni  Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill dari pemerintah Australia.

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid saat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Politikus Partai Golkar Meutya Hafid saat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Moncer di Politik

Meutya Hafid akhirnya terjun ke dunia politik dan bergabung ke dalam Partai Golkar. Kariernya sebagai politisi terbilang moncer lantaran ia memegang posisi penting baik di dalam maupun luar partai.

Istri Noer Fajrieansyah ini sempat diberikan amanat untuk menjabat sebagai Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan Partai Golkar.

Ia juga sempat mengemban jabatan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar.

Lalu, Meutya Hafid telah tiga kali berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dari tahun 2014. Meutya Hafid juga menjabat Ketua Komisi I DPR RI masa jabatan 2019-2024. 

Adapun Meutya Hafid memiliki tugas di bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen. Sebagai Ketua Komisi I, Meutya Hafid vokal mengkritisi kinerja pemerintah dalam menangani serangan siber.

Ia bahkan sempat tegas mengkritisi bahwa kebocoran PDN beberapa waktu yang lalu adalah bentuk kebodohan dari mereka yang bertanggung jawab menjaga keamanan siber negara.

"Itu bukan tata kelola, itu kebodohan saja sih, pak,” kritik Meutya Hafid saat rapat kerja bersama Komisi I DPR, Kominfo, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Juni 2024 kemarin.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI