Infografis
Suara.com - Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan menjadi menteri. Salah satu yang mengejutkan adalah kehadiran eks istri Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Veronica Tan.
"Hari ini saya baru dipanggil oleh Pak Teddy, untuk bertemu Pak Presiden, Pak Prabowo. Beliau (bilang), 'Bersama-sama kita membantu ya untuk ibu-ibu, anak-anak'. Jadi saya bilang, 'Iya siap, Pak'. Untuk pengumuman, nanti tunggu dari Pak Presiden," kata Veronica, seperti dikutip pada Selasa (15/10/2024).
Pernyataan Veronica memunculkan asumsi bahwa Prabowo menunjuknya untuk menjabat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang sekarang ditempati oleh Menteri Bintang Puspayoga.
Penunjukan Veronica ini juga menjadi perbincangan warganet, apalagi karena Veronica lebih banyak berkecimpung sebagai pengusaha alih-alih politisi, terutama setelah berpisah dari mantan suaminya.
Baca Juga: Nezar Patria Menghadap Prabowo di Kertanegara, Langsung Dapat Arahan Ini
Bahkan kini beberapa warganet membandingkan nasibnya dengan Ahok, seperti apakah?
Karier Ahok Setelah Bercerai
Untuk pengingat, eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok telah resmi bercerai dengan Veronica Tan pada tahun 2018. Perceraian tersebut menuai buah bibir, apalagi karena ada isu perselingkuhan dalam perpisahan mereka.
Perceraian ini disahkan dalam persidangan secara verstek alias tanpa kehadiran dari pihak penggugat dan tergugat. Tak lama setelah berpisah, Ahok menikah dengan mantan ajudan Veronica, Puput Nastiti Devi.
Tidak lama setelah bercerai dan keluar dari penjara akibat kasus penistaan agama, Ahok diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Namun pada tahun 2023, Ahok memutuskan untuk mundur demi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: Budi Arie Dipanggil Prabowo, Ngaku Diajak Diskusi Soal Ekonomi Rakyat
Ahok sendiri diketahui bergabung dengan PDI Perjuangan. Namanya sempat ramai diisukan akan dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, tetapi akhirnya PDIP justru mengusung Pramono Anung dan Rano Karno.
