Bolehkah Olahraga Saat Sakit? Ini Kata Ahli Kesehatan!

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 14 Oktober 2024 | 17:15 WIB
Bolehkah Olahraga Saat Sakit? Ini Kata Ahli Kesehatan!
Ilustrasi olahraga (Freepik/akesb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, ketika sedang sakit, banyak yang bingung kapan waktu yang tepat untuk kembali beraktivitas fisik.

Menurut pakar kesehatan, batas aman untuk berolahraga saat sakit bergantung pada gejala yang dirasakan tubuh.

Dilansir dari Channel News Asia, Direktur Program Pengobatan Gaya Hidup di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr. Amy Comander, memberikan panduan sederhana dengan melakukan “pemeriksaan leher” sebagai tolok ukur.

Jika gejala sakit hanya berada di atas leher, seperti hidung meler, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan, masih diperbolehkan untuk berolahraga asalkan tubuh merasa siap.

Namun, jika gejala berada di bawah leher, seperti nyeri otot, peningkatan detak jantung, atau gejala lainnya yang mengindikasikan tubuh sedang bekerja keras melawan infeksi, disarankan untuk berhenti berolahraga sementara.

"Berolahraga dalam kondisi ini justru dapat memperlambat pemulihan," katanya.

Dr. Greg Summerville dari Universitas North Carolina juga menyarankan untuk tidak berolahraga saat sakit jika demam mencapai 100 derajat Fahrenheit (37,7 derajat Celsius) atau lebih tinggi.

Demam merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit, dan berolahraga dalam kondisi ini dapat memperburuk keadaan, meskipun gejalanya ringan.

Selain itu, waspadai gejala lain seperti muntah atau diare, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Dalam kondisi ini, sangat penting untuk menghentikan aktivitas fisik agar tubuh tidak kekurangan cairan.
Pemulihan dari Penyakit Flu dan COVID-19

Untuk gejala flu seperti nyeri otot, kelelahan, dan nyeri sendi, disarankan untuk kembali berolahraga secara bertahap setelah gejala membaik. Khusus untuk penyakit pernapasan seperti COVID-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan panduan khusus.

Jika tidak menunjukkan gejala setelah terinfeksi COVID-19, Anda dapat mencoba berolahraga tiga hari setelah dinyatakan positif.

Namun, jika mengalami gejala yang berkaitan dengan jantung atau paru-paru, seperti tekanan pada dada atau batuk yang terus-menerus, sebaiknya tunggu hingga gejala hilang sebelum kembali beraktivitas fisik.

Saat memulai kembali olahraga setelah sembuh dari penyakit, penting untuk meningkatkan intensitas secara bertahap. Dr. Tanya Melnik dari Adult Post-COVID Clinic di M Health Fairview, Minnesota, menyarankan untuk melakukan tes bicara sebagai panduan. Jika selama olahraga Anda kesulitan berbicara, itu berarti intensitas latihan terlalu tinggi dan perlu dikurangi.

Jangan terburu-buru untuk kembali berolahraga setelah sakit. Pastikan tubuh benar-benar siap agar pemulihan lebih optimal dan terhindar dari komplikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI