Suara.com - Psikolog Lita Gading yang kerap mengomentari isu artis yang tengah viral kembali bersuara. Kini terkait sikap Sandra Dewi dan Harvey Moeis dalam sidang di Tipikor di PN Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2024)
Dalam potongan video yang disematkan, nampak Sandra Dewi sambil menahan tangis mengemukakan kesedihan tentang anaknya. Sang aktris mengaku bahwa ia harus sampai berbohong bahwa ayah mereka sedang wajib militer (wamil), padahal sedang dipenjara.
Menurut Lita Gading, sikap Sandra Dewi itu bisa saja sedang mencari simpati penegak hukum dan publik lewat cerita sedih anak-anaknya.
"Di dalam hukum psikologi, orang akan terenyuh apabila membicarakan anak. Bagaimana situasi anak di dalam persidangan. Jadi menurut saya pak hakim dan pak jaksa, ini hal biasa," beber Lita Gading, dikutip dari TikTok @litagading5, Minggu (13/10).
Baca Juga: Omongan Sandra Dewi Bikin Harvey Moies Nangis Kejer di Sidang, Warganet: Sinetron Tersanjung
Lita Gading menilai jika memang mereka sayang anak, semestinya Harvey Moeis berpikir lebih jauh sebelum melakukan tindak korupsi.
"Karena kan dia sudah melakukan istilahnya korupsi berjamaah itu yang begitu besar, kenapa menyesalnya baru sekarang setelah terjadi? Dan anak yang dijadikan simbol kekecewaan dan kesedihannya," sambung Lita Gading.
Karena hal itu, Lita Gading mengajak publik dan penegak hukum untuk tidak mudah terhanyut dengan cerita sedih Sandra Dewi maupun Harvey Moeis.
"Ini jangan sampai terkecoh, bagaimanapun juga secara psikologis mengasah dan mengaduk perasaan itu dari anak," tegas Lita Gading.
Lebih lanjut, ia berharap Harvey Moeis mendapat hukuman setimpal, bukan malah dikasihani karena anak.
Baca Juga: Dilakukan Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Ini Keuntungan Pisah Harta Dalam Pernikahan
"Mudah-mudahan ada keadilan hukum. Bagaimana pun orang yang sudah korupsi, tetap harus diproses (hukum)," ujarnya.
"Secara psikologis siapapun orang kalau mendapat kesedihan, yang diangkat adalah anak pasti kita akan bergejolak hatinya dan pasti akan memaafkan, ini sisi yang paling lemah," kata Lita Gading.