Suara.com - Untuk mengenali ciri-ciri anak yang menjadi korban bullying di sekolah, orang tua dan pendidik perlu memperhatikan beberapa tanda yang mungkin muncul.
Bullying dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan fisik anak, sehingga penting untuk mengidentifikasi gejala-gejala ini sedini mungkin.
Ciri-Ciri Anak Menjadi Korban Bullying
1. Perubahan Perilaku dan Emosional
- Perubahan pola tidur: Anak mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur berlebihan.
- Perubahan pola makan: Nafsu makan bisa menurun atau meningkat secara drastis.
- Gangguan mood: Anak mungkin menjadi lebih cemas, mudah marah, atau sering menangis.
- Menarik diri dari aktivitas sosial: Menghindari teman-teman atau kegiatan yang sebelumnya disukai.
- Kecemasan dan ketakutan: Merasa takut pergi ke sekolah atau berada di lingkungan sosial tertentu.
2. Tanda Fisik
- Luka dan memar: Munculnya luka, goresan, atau memar yang tidak dapat dijelaskan oleh anak.
- Barang hilang: Kehilangan uang, pakaian, atau barang pribadi lainnya.
- Keluhan fisik: Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, atau gejala fisik lainnya yang tidak jelas penyebabnya.
3. Perubahan Akademik dan Sosial
- Penurunan prestasi akademik: Kesulitan berkonsentrasi di kelas dan nilai-nilai yang menurun.
- Isolasi sosial: Duduk sendirian di kelas atau saat istirahat, serta kehilangan kontak dengan teman-teman.
- Enggan bercerita tentang teman: Menjadi tertutup dan tidak mau membahas hubungan sosialnya.
4. Perilaku Agresif atau Merusak
- Bertindak agresif: Tindakan agresif terhadap saudara atau teman sebagai cara untuk mengeluarkan frustrasi.
- Mengalami kesulitan berkomunikasi: Terlihat rendah diri dan tidak dapat berbicara dengan baik di kelas.
Mengapa Anak Enggan Berbicara
Banyak anak yang menjadi korban bullying enggan untuk bercerita kepada orang tua atau guru karena:
- Rasa malu atau takut akan konsekuensi dari pengakuan mereka.
- Khawatir bahwa situasi akan semakin buruk jika pelaku mengetahui bahwa mereka telah melaporkan tindakan bullying.
- Merasa tidak ada yang dapat membantu mereka atau bahwa mereka akan dianggap lemah jika mengungkapkan masalahnya.
Dengan mengenali ciri-ciri ini, orang tua dapat lebih proaktif dalam mendukung anak-anak mereka dan menciptakan lingkungan yang aman serta nyaman untuk belajar.
Jika ada kecurigaan bahwa anak menjadi korban bullying, penting untuk segera mengambil tindakan dengan melibatkan pihak sekolah dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.