Suara.com - Seiring meningkatnya tren produk halal di berbagai sektor, logistik halal menjadi elemen kunci yang tidak dapat diabaikan. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global.
Tidak hanya terbatas pada aspek produk seperti makanan dan pakaian, namun juga mencakup jasa yang mendukung proses distribusi, seperti logistik. Lalu, apa prinsip dan tujuan logistik halal?
Melansir laman Ihatec, Jumat (11/10/2024), prinsip dasar logistik halal adalah memastikan bahwa seluruh proses dalam rantai pasok, mulai dari pengolahan hingga distribusi, dilakukan sesuai dengan standar halal. Ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi produk halal dengan non-halal, menjamin konsistensi dengan hukum syariat, dan menjaga kepercayaan pelanggan Muslim.
Beberapa aspek penting dalam logistik halal meliputi:
Baca Juga: BUMN Pakai Digitalisasi Lawan Biaya Logistik yang Tinggi
- Sertifikasi dan standarisasi halal yang diakui oleh otoritas terkait.
- Halal traceability atau pelacakan kehalalan produk dari awal hingga sampai ke tangan konsumen.
- Aset khusus yang didedikasikan untuk produk halal.
- Komitmen dan kepercayaan di antara para anggota rantai pasok.
Manfaat Implementasi Logistik Halal
Dalam hal ini, sertifikasi halal logistik seperti yang dimiliki oleh Paxel tidak hanya memberi jaminan bahwa produk aman dan sesuai syariah, tetapi juga membantu perusahaan mengelola distribusi dengan lebih baik. Pelaku industri yang menggunakan jasa pengiriman dengan sertifikasi halal, terutama di sektor makanan, akan lebih mudah dalam mematuhi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Dengan semakin berkembangnya industri halal global, permintaan akan jasa logistik halal diperkirakan akan terus meningkat. Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy Report 2022, pengeluaran konsumen Muslim di seluruh dunia untuk makanan, minuman, farmasi, hingga gaya hidup halal mencapai US$2 triliun pada 2021. Data ini menunjukkan betapa besar potensi pasar halal, yang menjadi peluang besar bagi industri logistik.
Logistik halal tidak hanya menjamin keamanan produk dari segi kehalalan, tetapi juga meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses distribusi. Hal ini sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan menjaga reputasi produk di pasar internasional.
Paxel dan Inovasi Logistik Halal di Indonesia
Baca Juga: Dapat Sertifikasi MUI, Apakah Bir, Wine, dan Tuak Halal?
Dalam konteks Indonesia, Paxel telah memberikan contoh bagaimana sertifikasi halal dapat menjadi nilai tambah dalam industri logistik. Dengan pemisahan yang ketat antara produk halal dan non-halal selama proses penjemputan, transit, dan pengiriman, Paxel memastikan bahwa integritas produk halal tetap terjaga.
Co-founder Paxel, Zaldy Masita mengatakan bahwa Paxel memenuhi kriteria sistem jaminan produk halal, mulai dari proses pembuatan, pengemasan, penyimpanan dan distribusi hingga sampai ke tangan konsumen dengan aman dan baik.
“Proses pengiriman yang memenuhi standar halal, dimulai dari pilihan jenis paket non-halal di aplikasi Paxel, penerapan pemisahan paket makanan halal dan non-halal selama proses penjemputan, transit hingga pengiriman paket makanan ke tujuan. Melalui IoT (internet of things), sistem operasional Paxel mulai dari first mile, mid mile hingga last mile sudah memenuhi persyaratan Halal Logistik," ujar Zaldy dalam keterangannya.
Dengan meningkatnya permintaan produk halal di pasar global, penerapan logistik halal yang tepat menjadi sangat penting. Sertifikasi halal logistik seperti yang diperoleh oleh Paxel menunjukkan bagaimana standar ini dapat meningkatkan kualitas dan keamanan produk di seluruh rantai pasok.